BAB 86: WUJUD SEJATI DAN PALUNG KEHANCURAN
Aku telah berjuang melawan memori dimensi di palung terdalam dan berhasil mendapatkan Kristal Penyangga Dimensi.
Sekarang, yang tersisa hanyalah kembali ke permukaan, menggabungkan Kristal itu dengan Lampu Badai Kuno, dan mengamankan putriku selamanya. Lautan di sekitarku terasa damai.
Ayah yang tersembunyi ini tahu bahwa tantangan terbesar bukanlah monster di kedalaman, tetapi kegagalan di permukaan.
Bisakah aku melawan sisa-sisa kehancuran dimensi di kedalaman, sementara putriku menghadapi bahaya yang tak terduga di atas? Jangan khawatir sama sekali—karena...
"Aku merasa seperti sedang berenang di masa lalu, Xiǎo Jīng. Memori dimensi ini sangat tajam."
Lin Zé menyelam sendirian ke palung terdalam, menahan tekanan dengan Shuǐ Líng Zhǐ. Ia berhasil menemukan dan meraih Kristal Penyangga yang memancarkan cahaya biru dingin, yang segera menyerap sisa-sisa energi dimensi yang kacau di sekitarnya. Misi berhasil, dan Lin Zé mulai mendaki ke permukaan.
Pukulan Balik dan Kehilangan Kendali
Di atas, di geladak perahu, Lóng Jīng Huá sedang fokus memancing, menggunakan chinya secara halus untuk merasakan ikan.
Tiba-tiba, energi dimensi yang diserap oleh Kristal di dasar palung memantul kembali sebagai gelombang kejut spasial halus yang melintasi air. Gelombang itu menghantam Lóng Jīng Huá secara langsung.
Lóng Jīng Huá menjerit. Konsentrasinya terhadap chi halusnya hancur. Esensi Naga di dalam dirinya bereaksi liar terhadap gangguan dimensi yang tiba-tiba. Dia kehilangan kendali total atas kekuatan naganya yang kini bergejolak.
Dia terhuyung di geladak yang basah dan licin. Perjuangannya untuk meraih pegangan gagal. Kepalanya membentur tiang kapal yang kokoh, dan dalam sepersekian detik, dia pingsan, terjatuh ke dalam air laut yang dingin.
Metamorfosis di Ambang Sadar
Saat tubuhnya tenggelam ke dalam air, Lampu Badai Kuno yang ada di kapal kehilangan koneksi dengan chi-nya dan segera padam.
Mekanisme bertahan hidup Esensi Naga miliknya mengambil alih.
Dalam kondisi setengah sadar di bawah air, Lóng Jīng Huá melihat perubahan itu.
"Tangan ini... bukan tanganku!" pikirnya dengan panik.
Dia melihat kulitnya yang lembut mulai mengeras, berubah menjadi sisik emas neon yang memantulkan cahaya samar dari permukaan. Jari-jarinya memanjang dan membesar, tulang-tulangnya menonjol menjadi cakar yang tajam.
Dia merasakan wajahnya memanjang, dan sebuah tekanan besar muncul di sisi kepalanya saat tanduk kristal tumbuh.
Dia tidak bisa melawan; itu adalah reaksi naluriah. Rasa sakit yang singkat itu segera digantikan oleh kekuatan agung yang membingungkan.
Dia kemudian tersadar sepenuhnya. Dia kini berada di dasar laut dangkal, tubuhnya adalah Naga Air (Aksara Naga) yang besar dan bersinar.
Naga itu tidak buas. Itu adalah naluri anak-anak yang riang dalam wujud yang menakutkan.
"Wow! Tubuhku besar sekali!" suara riang Xiǎo Jīng bergema dalam resonansi yang didengar oleh setiap makhluk laut.
"Ikan-ikan kecil, ombaknya besar sekali! Apa kalian mau bermain denganku?!"
Naga itu mulai bermain. Dia mengarahkan sirip besarnya, menciptakan pusaran air kecil yang menyenangkan. Dia berbicara dengan semua mahluk air ikan-ikan kecil, hiu, bahkan seekor paus bungkuk yang kebetulan lewat memimpin mereka dalam tarian bawah air yang agung.
Ledakan energi naganya yang tak terkendali kini memancar ke seluruh lautan.
Kengerian Lin Zé,menyaksikan perubahan semuanya dan teriakannya di air karena tak percaya.
Lin Zé muncul dari laut, memegang Kristal Penyangga. Hal pertama yang ia lihat bukanlah perahu nelayannya, tetapi bayangan agung naga emas raksasa yang menari-nari dengan gembira.
Energi Esensi Naga yang memancar dari wujud putrinya itu begitu besar hingga Lin Zé merasakan pusing; itu adalah sinyal energi yang dapat dilihat dari galaksi yang jauh.
Lin Zé melihat, Naga itu berkomunikasi dengan ramah dengan hiu-hiu di sekitarnya. Ini adalah putrinya, di wujudnya yang paling kuat, yang paling agung, dan yang paling terdeteksi oleh setiap pahlawan dan Pemburu di seluruh Multiverse.
Ketakutan mengalahkan Lin Zé. Seluruh usahanya, keheningan Lampu Badai Kuno semuanya hancur.
"Xiǎo Jīng!" seru Lin Zé, suara terornya tidak terdengar di tengah gemuruh laut. "Apa yang telah kau lakukan?!"
Kristal Penyangga jatuh dari tangan Lin Zé ke air, mengisyaratkan bahwa kekacauan dimensi jauh lebih mudah dikelola daripada kekacauan naga yang bahagia.
Lin Zé yang harus bertindak cepat untuk menenangkan Naga yang riang ini dan mengaktifkan Kristal Penyangga sebelum Pahlawan ZETA-Level atau Jaring Merah mencapai lokasi mereka?
Aku muncul dari air dengan Kristal Penyangga Dimensi di tangan, hanya untuk melihat pemandangan yang mengakhiri semua usaha penipuan dan persembunyianku: putriku telah menjadi naga raksasa. Seluruh lautan kini berteriak dengan energi Esensi Naga murni, sinyal kosmik yang akan menarik setiap Pemburu dan Pahlawan ZETA-Level kembali ke dimensi ini.
Lin Zé, Ayah yang terperanjat, menyadari bahwa wujud agung putrinya adalah target terbesar yang pernah ada. Ketakutan itu nyata; semua yang ia lindungi kini terancam.
Bisakah seekor naga yang riang meyakinkan ayahnya yang panik di tengah lautan? Jangan khawatir sama sekali karena...
"AYAH! Aku baik-baik saja! Lihat! Aku bisa bicara dengan ikan-ikan!"
"Xiǎo Jīng! Turunkan energinya! Seluruh alam semesta melihatmu!"
Dia menatap Naga Emas yang sangat besar, yang kini mendongak dengan mata kristal yang bersinar gembira.
"Xiǎo Jīng! Turunkan energinya! Kembali! Wujudmu seluruh alam semesta melihatmu sekarang!" teriak Lin Zé, suaranya terdengar seperti bisikan di tengah gemuruh energi naga.
Naga itu menggerakkan kepalanya yang besar mendekati perahu kecil mereka, gerakannya menciptakan gelombang air yang hampir menenggelamkan Lin Zé.
"Ayah, kenapa kau takut? Aku baik-baik saja!"
Suara Lóng Jīng Huá terdengar, tetapi tidak melalui mulut naga itu. Itu adalah resonansi telepati yang menggema di pikiran Lin Zé, terdengar seperti suara putrinya yang manis, tetapi dengan gema kuno yang kuat.
"Aku... aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku terpeleset dan kepalaku sakit. Lalu aku kaget, dan aku melihat tanganku cakar ini! Tubuhku tiba-tiba terasa sangat besar dan sangat, sangat kuat! Aku tidak pingsan, aku hanya... berubah!"
Naga itu menundukkan kepalanya yang dihiasi tanduk kristal ke arah Lin Zé, menunjukkan ekspresi kebingungan yang sangat familiar.
"Saat aku di air, aku merasa seperti semua pelatihan chi halusnya Ayah dan Wei Lao tiba-tiba masuk akal! Aku tidak lagi harus berusaha merasakan air. Aku adalah air! Rasanya seperti aku baru saja pulang ke rumah, Ayah."
Xiǎo Jīng kemudian menyeringai riang, memperlihatkan taringnya yang besar.
"Dan lihat ini! Ikan-ikan kecil itu, mereka panik, jadi aku bicara pada mereka dengan suaraku yang baru mereka bilang mereka suka arusnya! Mereka semua ingin bermain! Aku bisa merasakan semua yang ada di lautan, Ayah. Aku bisa tahu di mana Kristalmu jatuh!"
Ancaman yang Mendekat
Wei Lao, yang selama ini diam di perahu, menatap langit. Dia tidak melihat, dia merasakan.
"Lin Zé, cukup!" teriak Wei Lao. "Dia baik-baik saja, dia tidak gila. Tapi dia memancarkan sinyal energi yang luar biasa!
Aku merasakan dua anomali kecepatan tinggi yang menuju ke arah kita. Mereka berjarak kurang dari satu jam!"
Lin Zé tersentak kembali ke kenyataan. Dua anomali kecepatan tinggi. Itu pasti Pahlawan Kebaikan Superman dan Batman versi Multiverse yang datang untuk "menyelamatkan" dimensi ini dari monster energi yang baru muncul (Xiǎo Jīng).
Lin Zé menatap putrinya, yang kini adalah naga raksasa, mengayunkan ekornya dengan gembira.
"Xiǎo Jīng!" perintah Lin Zé dengan suara yang sekarang penuh urgensi, bukan ketakutan. "Aku tahu kau kuat dan senang! Tapi kau membuat Ayah dalam masalah yang sangat, sangat besar! Ada tamu yang sangat tidak kita inginkan sedang datang!"
Lin Zé berenang ke dasar air, dengan cepat mencari Kristal Penyangga yang ia jatuhkan.
"Aku baru saja menjatuhkan Kristal! Temukan dan ambil Kristal itu untuk Ayah! Itu satu-satunya cara kita bisa menyembunyikanmu! Jika mereka melihatmu, kita tidak akan pernah aman!"
Lóng Jīng Huá, meskipun sedih karena ayahnya tidak berbagi kegembiraannya, melihat kekhawatiran yang mendalam di mata ayahnya. Dia segera mengaktifkan sensori air naganya untuk mencari Kristal Penyangga di dasar laguna.
Berhasil
Lóng Jīng Huá untuk mendapatkan kembali Kristal Penyangga dan Lin Zé yang harus bersiap untuk pertempuran besar yang akan datang?
