Bab 105. Krisis Readership dan Misi Pertaruhan
Setelah berhasil memuaskan pembaca dengan penyelesaian masalah sofa, Kai ditarik oleh Sistem. Namun, kali ini, Sistem tidak memberikan pujian, melainkan menampilkan krisis readership yang nyata.
Sistem: [OPERATOR KAI: DETEKSI. PLOT STABILITAS TINGGI, NAMUN DRAMA EMOSIONAL HARIAN MENURUN DRATIS. PENURUNAN DAILY ACTIVE READERSHIP 72.5%. ALASAN: PLOT TERLALU EFISIEN DAN TENANG.]
Kai (melihat data penurunan pembaca yang jujur itu, kekecewaan mulai menggantikan ketenangan strategisnya): [TIDAK! KERJA KERAS DIPLOMASI DAN LOGISTIKU TIDAK BERGUNA?! PEMBACA INGIN KEKACAUAN!]
Sistem: [YA. PEMBACA MEMBUTUHKAN DRAMA EMOSIONAL TINGKAT TERTINGGI. TINGKAT STAKES (ANCAMAN) MISI ANDA TERLALU RENDAH.]
Kai (menggenggam tinjunya, amarahnya mulai merangkak naik, tetapi ia menahannya): "Aku mengerti. Aku terlalu fokus pada Strategi Clean Plot sehingga aku kehilangan DRAMA KOTOR yang mereka sukai. Apa ancaman terburuk yang bisa kau berikan padaku sekarang?"
Misi Berisiko Tinggi: Mengembalikan Kepercayaan
Sistem: [MISI BARU: KEMBALI KE DUNIA SAITAMA. KARENA KETENANGAN DAN ANALISIS ANDA, MUSUH LAMA ANDA, GENJUTSU KETENANGAN YANG DIPAKSAKAN, KEMBALI DAN MENGGUNAKAN STRATEGI BALASAN.]
Sistem: [ANCAMAN:
GENJUTSU ITU KINI MENYEGEL DAN MEMBEKUKAN KEKUATAN FISIK SAITAMA KE TINGKAT KEKUATAN PAHLAWAN KELAS B. ITU BERARTI SAITAMA KINI VULNERABLE TERHADAP ANCAMAN CANON BIASA.]
Kai (mata membelalak): [TIDAK! KAU MENGHANCURKAN CANON UTAMA?! SAITAMA LEMAH?! ITU AKAN MEMICU DRAMA EMOSIONAL MASIF!]
Sistem: [YA. TUGAS ANDA: MEMATAHKAN SEGEL ITU SEBELUM GAROU MENEMUKAN KELEMAHAN SAITAMA. ANDA TIDAK BISA MELAWAN. ANDA HANYA BISA MENGGUNAKAN ANALISIS DAN DIPLOMASI EMOSIONAL.]
Kai: "Ini... ini adalah pertaruhan yang luar biasa. Aku harus menggunakan ketenangan untuk memperbaiki kekacauan yang disebabkan oleh ketenangan musuh. Ini akan memicu DRAMA yang mereka butuhkan!"
Lompatan ke Kota Z yang Sunyi
Kai, yang kini diliputi amarah yang terfokus dan dingin, menerima lompatan itu. Ia tahu misi ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali pembaca harian.
Sistem: [LOMPATAN INITIATED: DUNIA SAITAMA. PERHATIAN: JANGAN GUNAKAN KEKERASAN FISIK. ANDA HARUS MEMENANGKAN PERTEMPURAN INI DENGAN KECERDASAN.]
Kai mendarat di Kota Z, yang terasa sunyi dan damai sangat sunyi hingga menyeramkan. Ia menemukan Saitama di apartemennya, duduk lesu di sofa barunya (yang uangnya sudah kembali).
Saitama: "Kai? Kenapa kau kembali? Aku merasa aneh. Aku ingin mengangkat barbel, tapi rasanya... berat sekali."
Kai mengaktifkan Mata Kalibrasi Kontras-nya. Ia melihat aura Genjutsu yang menahan kekuatan Saitama.
Kai: "Saitama! Kekuatanmu telah disegel. Kau sekarang hanya sekuat Pahlawan Kelas B Rata-Rata!"
Saitama (terkejut): "Apa?! Kelas B?! Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa menghancurkan monster dalam satu pukulan!"
Tiba-tiba, suara keras dari luar.
Suara Garou (di kejauhan): "Aku mencari musuh terkuat! Di mana Pahlawan Botak yang katanya tidak bisa kupukul itu?!"
Kai: [WAKTUNYA BERAKSI. MUSUH NYATA TELAH DATANG. DRAMA EMOSIONAL TERTINGGI DIMULAI!]
Segel Keputusasaan: Kehilangan Inti Kekuatan
Operasi yang paling berisiko. Kai harus menghadapi kehancuran identitas canon Saitama. Ini adalah taruhan tertinggi untuk memulihkan readership yang hilang.
Sistem: [PLOT INI ADALAH TARUHAN TERAKHIR ANDA, OPERATOR. JIKA GAGAL, KETENANGAN ANDA AKAN TERKUNCI DAN ANDA AKAN DIPAKSA KEMBALI MENGHADAPI AYAH MERTUA SOK KUAT ANDA.]
Kai (menggenggam tinjunya, api amarah dingin membakar di matanya): [Tidak akan. Aku tidak akan membiarkan plot ini berakhir dengan kekalahan memalukan.
Aku akan ciptakan DRAMA EMOSIONAL yang abadi, bukan hanya paperwork fana!]
Ia menatap Saitama, yang sedang duduk di sofa barunya ironisnya, sofa yang diperjuangkan Kai itu kini menjadi tempat manifestasi keputusasaan.
Saitama: "Aku... aku tidak bisa merasakan kekuatan itu. Rasanya seperti... seperti aku hanya cosplayer yang lemah. Ini menyebalkan. Aku hanya sekuat Pahlawan Kelas B Rata-Rata. Aku bahkan tidak bisa menghancurkan mangkuk ramen ini."
Rasa kehilangan Saitama adalah hook yang sangat kuat. Ia telah kehilangan identitasnya, dan ini menciptakan DRAMA yang paling universal: Ketidakberdayaan.
Kai melangkah mendekat, auranya yang biasanya datar kini memancarkan urgensi yang mencekam.
Kai: "Ini adalah Segel Keputusasaan. Genjutsu Ketenangan yang telah berevolusi. Ia tidak hanya menyerang efisiensi lagi, ia menyerang esensi canon. Ia tahu bahwa kelemahanmu adalah kebosanan, jadi ia memberimu kebosanan terbesar: menjadi pahlawan yang biasa-biasa saja."
Pernyataan yang Mengikat Pembaca:
"Pembaca tidak akan meninggalkan cerita ini karena ancamannya kini nyata. Mereka kini melihat Pahlawan Terkuat berada di tepi jurang. Ini adalah pengkhianatan terbesar terhadap canon, dan itulah yang membuat mereka terus membaca, berharap pada keajaiban yang akan kau ciptakan."
Tiba-tiba, suara retakan dinding terdengar. Garou telah tiba, aura kegelapannya memenuhi apartemen.
Garou (memancarkan aura haus pertarungan yang intens): "Aku mencarimu, Pahlawan! Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa mengalahkan kekuatan yang tidak masuk akal!"
Garou melihat Saitama, yang tampak lesu, duduk di sofa. Ia merasakan sesuatu yang berbeda Kekuatan yang Tertahan.
Garou: "Apa ini? Aura yang lemah. Apakah kau meremehkanku?!"
Kai menyadari bahaya kritis yang akan terjadi. Jika Garou menemukan Saitama lemah, seluruh canon akan runtuh, dan plot akan mati.
Kai (berteriak, suaranya dipenuhi ketegasan): "JANGAN SENTUH DIA, GAROU! Kau mencari kekuatan yang tidak masuk akal! Tapi sekarang, kau hanya melihat keajaiban yang tersembunyi!"
Kai melangkah di antara Garou dan Saitama.
Kai: "Garou! Jika kau memukulnya sekarang, kau hanya akan mengalahkan Pahlawan Kelas B yang sedang sakit! Kemenanganmu akan menjadi kebosanan yang paling memuakkan! Kau tidak akan mendapatkan DRAMA EMOSIONAL yang kau cari! Kau akan kehilangan makna perjuanganmu!"
**Kai telah menempatkan dirinya sebagai tameng terdepan, menggunakan logika dan ancaman kehilangan makna untuk menghentikan Garou, sementara di belakangnya, Pahlawan Terkuat adalah target yang tak berdaya. Pembaca kini diikat oleh dua pertanyaan mendasar: Bagaimana Kai yang lemah secara fisik bisa menghentikan Garou yang kuat? Dan bisakah Saitama mendapatkan kembali kekuatan sejatinya sebelum terlambat?
Kai berdiri tegak sebagai benteng terakhir, tameng manusiawi yang rapuh di hadapan Puncak Evolusi Monster, Garou. Di belakangnya, Saitama, sang Manifestasi Kekuatan Absolut, terperosok dalam jurang Kelemahan yang Dipaksakan.
Garou berhenti, mata tajamnya yang keemasan menyapu aura Karisma Non-Emosional yang dipancarkan Kai. Ia tidak merasakan kekuatan, melainkan intrik yang dingin sesuatu yang lebih asing dari sekadar pertarungan.
Garou: "Kau... kau hanya sebuah kekosongan yang berjalan. Kau bukan pahlawan, bukan monster. Kau adalah anomali."
Kai (mempertahankan ketenangan sempurna, suaranya sedingin logika yang tak terbantahkan): "Tepat. Aku adalah anomali, dan aku adalah satu-satunya yang menjamin makna dari perjuanganmu, Garou."
Serangan Verbal Eksistensial
Kai melangkah maju, mempersempit jarak. Ia berbicara langsung kepada esensi filosofis yang mendorong Garou, menyerang canon terdalamnya.
Kai: "Kau mencari kekuatan tertinggi untuk kau hancurkan, bukan? Kau mencari pertarungan yang akan membawamu ke puncak penderitaan dan kemuliaan kekejian.
Tetapi, jika kau memukulnya sekarang," Kai menunjuk Saitama yang tak berdaya, "yang kau peroleh hanyalah Kemenangan yang Hambar."
Garou mengerutkan kening, aura monsternya sedikit bergetar. Hambar adalah kata yang mengganggu semua canon di cerita ini.
Kai: "Kau akan mengalahkan seorang Pahlawan Kelas B yang sedang sakit. Kau akan meraih kemenangan tanpa resiko, tanpa kontemplasi, tanpa kehormatan.
Kemenangan itu akan menjadi Paradoks yang menghancurkan esensi keberadaanmu sebagai Pemburu Pahlawan. Seluruh perjuanganmu akan menjadi lelucon yang murah."
Analisis Kekuatan Hook:
Kata-kata Kai menusuk tepat ke inti ketakutan Garou: kehilangan makna. Ini adalah hook yang mengikat, karena memaksa Garou untuk berpikir dan menunda aksi.
Drama Batin Saitama
Saitama, dari sofa, merasakan ketidakberdayaan yang belum pernah ia alami. Ia mendengarkan negosiasi hidup-mati ini.
Saitama (berbisik, suaranya dipenuhi rasa malu yang langka): "Aku harus memukulnya... Aku tidak bisa hanya diam... Tapi tubuhku... tubuhku menolak daya juang..."
Rasa malu Saitama terhadap dirinya yang lemah adalah DRAMA EMOSIONAL TERTINGGI bagi pembaca, menjustifikasi tingginya risiko yang diambil Kai.
Ancaman Baru: Logika vs. Fisik
Garou merenung, tangannya yang berselimut aura monster perlahan turun. Logika Kai, yang anehnya kredibel berkat Aura Karisma Non-Emosional, telah memaksanya untuk menimbang nilai dari pertarungan itu.
Garou: "Kau benar. Aku tidak ingin kemenangan yang hambar. Tapi kau... kau menyembunyikan sesuatu. Segel itu. Kau tahu bagaimana mematahkannya."
Kai: "Aku tahu. Tapi aku hanya bisa menggunakan analisis logis untuk mematahkannya. Aku butuh waktu. Jika kau ingin pertarunganmu di puncak kualitas canon, kau harus memberiku waktu untuk mengembalikan makna musuhmu."
Garou (tersenyum sinis, menerima intrik itu): "Baiklah. Aku memberimu waktu, Anomali. Tapi aku tidak akan menunggu lama. Jika kau gagal, aku akan menghancurkanmu perlahan, dan kemudian aku akan membunuh Pahlawan itu, membuktikan bahwa kekuatan sejati tidak membutuhkan intrik."
Sistem: [KONFLIK DIPERPANJANG. DRAMA EMOSIONAL TINGGI BERHASIL. ANDA MEMILIKI JENDELA WAKTU KRITIS. MISI ANDA SEKARANG: GUNAKAN ANALISIS INTELEKTUAL LINTAS DIMENSI UNTUK MEMATAHKAN SEGEL ITU SEBELUM GAROU KEHABISAN KESABARAN. KEBUTUHAN: KEMBALI KE DUNIA NARUTO UNTUK MENGAMBIL LOGIKA PENGEMBANGAN SEKARANG.]
Kai (dalam hati, amarahnya berubah menjadi tekad membara): [Aku harus kembali ke Conan dan Sasuke. Aku butuh Logika mereka untuk menghadapi kekejian ini. Kali ini, fan service tertinggi adalah kecepatan.]
Kai (dalam hati): [Aku akan memberikan kalian hook yang tidak akan kalian tinggalkan. Taruhan telah dimulai.]
