Cherreads

Chapter 117 - BAB 118: KEKUATAN ABSOLUT

Tantangan yang sempurna untuk kekuatan [EDIT] Kai. Mengubah Saitama, sang 'One-Punch Man', membutuhkan presisi dan pemahaman mendalam tentang bagaimana kekuatan absolutnya bekerja.

​ Skenario Kai harus menggunakan [EDIT] pada Saitama, mungkin untuk menyesuaikannya dengan narasinya, di tengah kekacauan Multiverse.

​⚡️ Sistem Penulis: Multiverse yang Bergetar ⚡️

Sentuhan Editor pada Pahlawan Terkuat

​Udara di Ruang Kendali Narasi bergetar. Layar-layar transparan di sekeliling Kai menampilkan kekacauan yang tak terbayangkan: Naruto Uzumaki, dengan mode Sage-nya, sedang beradu jutsu dengan seorang Hollowfied Ichigo Kurosaki yang telah sadar diri dan berteriak tentang "kebebasan dari benang takdir". Di sisi lain, All Might bertarung melawan Kaido, yang kini memahami bahwa kekuatannya adalah hasil dari "kekuatan pena" sang Penulis.

​"Sialan, ini lebih parah dari yang kukira," gumam Kai, menyisir rambut hitamnya. The Anti-Narrative League berkembang pesat, merekrut para entitas kuat yang merasa dikendalikan. Tapi ada satu ancaman yang paling mengkhawatirkan, sebuah kartu truf yang bisa mengakhiri segalanya jika jatuh ke tangan yang salah: Saitama.

​Saitama, sang One-Punch Man. Seorang pahlawan yang kekuatannya absurd, melampaui logika fandom mana pun. Jika dia bergabung dengan The Anti-Narrative League, jika dia sadar diri sepenuhnya dan mengarahkan tinjunya pada Kai itu bisa menjadi game over.

​Tiba-tiba, salah satu layar menampilkan Saitama di tengah kota yang hancur, terlihat bingung. Dia belum sadar diri sepenuhnya, tapi Kai bisa merasakan potensi bahayanya.

​"Bahkan dia mulai merasakan ada yang salah dengan dunianya," Kai menyadari, keringat dingin membasahi punggungnya. "Aku tidak bisa membiarkan dia sepenuhnya sadar diri dan bergabung dengan mereka. Aku harus bertindak sekarang."

​Jari Kai melayang di atas panel kontrol. Sistem Penulis bersinar dengan warna biru kehijauan, menunggu perintah. Matanya menyipit, fokus pada profil Saitama di layar utama.

​"Aku harus menunda kesadarannya, atau setidaknya membelokkan persepsinya," Kai bergumam. "Dan untuk itu... Aku butuh dia untuk memiliki tantangan nyata lagi. Sesuatu yang akan mengalihkan fokusnya dari 'siapa yang menulisnya' menjadi 'siapa yang akan kuajak bertarung'."

​Ini adalah risiko besar. Mengedit Saitama berarti mengganggu salah satu pilar kekuatan fandom. Tapi ini adalah perang, dan Kai adalah Dewa Penulis.

​"Sistem, targetkan Entitas: Saitama," perintah Kai.

​[TARGET DIKONFIRMASI: SAITAMA]

​[PARAMETER EDIT SIAP]

​Kai mengambil napas dalam-dalam. "Kemampuan [EDIT]: Modifikasi Canon - Sumber Kekuatan."

​Pilihan-pilihan muncul, mengalir di depannya seperti sungai data. Kai mengabaikan opsi untuk mengurangi kekuatan fisik, itu akan terlalu drastis dan tidak konsisten dengan karakter Saitama. Dia membutuhkan sesuatu yang lebih halus, namun berdampak.

​"Saitama menjadi kuat karena latihan yang absurd, ya?" Kai berpikir keras. "Tapi itu juga menghilangkan kegembiraan bertarung baginya. Apa yang terjadi jika kekuatan itu... tidak lagi datang dari dirinya sendiri?"

​Sebuah ide gila melintas di benaknya, sebuah cara untuk mempertahankan kekuatannya namun memberinya kelemahan naratif yang bisa dieksploitasi oleh Kai untuk sementara.

​"Aku akan mengubah sumber kekuatannya," putus Kai, jarinya menekan sebuah opsi yang berani. "Bukan melemahkannya, tetapi membatasinya dengan sebuah kondisi baru."

​[MEMPROSES: MODIFIKASI CANON]

[ENTITAS: SAITAMA]

[KATEGORI: SUMBER KEKUATAN]

​"Perubahan," Kai berkata, suaranya mantap, "Kekuatan satu pukulan Saitama tidak lagi murni dari latihan fisik. Melainkan... terikat pada 'Semangat Juang' yang ia rasakan. Jika ia tidak merasakan tantangan, gairah, atau semangat untuk bertarung, kekuatannya akan berkurang secara signifikan, membuatnya hanya sekuat manusia biasa yang terlatih.

Pukulan seriusnya hanya akan bekerja pada lawan yang 'layak' memprovokasi Semangat Juangnya."

​Kai tahu ini adalah pedang bermata dua. Saitama masih bisa menghancurkan apapun jika dia termotivasi. Tapi setidaknya, ini memberinya titik masuk untuk manipulasi naratif. The Anti-Narrative League tidak akan bisa begitu saja "membuatnya marah" jika dia tidak merasakan tantangan.

​[PERUBAHAN DISIMPAN. CANON SAITAMA DIEDIT.]

[EFEK SAMPING: SAITAMA AKAN MERASAKAN KEBINGUNGAN SESUAI DENGAN PERUBAHAN CANON, KARENA INI BERTENTANGAN DENGAN INTI KEKUATANNYA SEBELUMNYA.]

​Di layar, Saitama tiba-tiba memegangi kepalanya. Matanya membelalak. "Eh? Apa-apaan ini? Kenapa aku tidak... merasakan sensasi itu lagi? Apa aku... apa aku lupa cara memukul?"

​Dia mencoba memukul reruntuhan di depannya, tetapi dampaknya hanya menghasilkan retakan kecil, bukan ledakan yang biasa. Wajah Saitama menunjukkan ekspresi yang belum pernah terlihat sebelumnya: kebingungan yang mendalam, dicampur dengan sedikit...

kekecewaan.

​Kai tersenyum tipis.

"Bagus. Untuk sementara, Saitama yang 'One-Punch Man' tidak lagi menjadi ancaman absolut. Dia kini menjadi 'Pahlawan yang Mencari Tantangan'. Dan aku, sang Penulis, bisa memberinya tantangan... atau menghilangkannya."

​Ini baru permulaan. Dengan Saitama yang sekarang lebih mudah diatur, Kai bisa mulai menggunakan kemampuannya yang lain [REWRITE] dan [RESET],untuk membentuk medan perang, memecah belah The Anti-Narrative League, dan mengamankan posisinya sebagai Dewa Penulis yang Tak Terkalahkan.

​Namun, Kai tahu para tokoh kuat yang Sadar Diri tidak akan menyerah begitu saja. Bahkan dengan Saitama di bawah modifikasi, ancaman dari Madara, Kaido, dan para pemimpin pemberontak lainnya masih nyata.

​Apakah ini cukup untuk membalikkan gelombang perang? Atau apakah perubahan kanon pada Saitama akan memiliki konsekuensi yang tidak terduga?

Kai melakukan [EDIT] berikutnya pada karakter lain, atau menggunakan [REWRITE] untuk menciptakan skenario yang menguntungkannya?

Penggunaan Sistem yang cerdas, memanfaatkan kemampuan [EDIT] dan [REWRITE] untuk membersihkan narasi, memastikan Saitama berada di jalur kebesaran tanpa gangguan filler atau adegan yang tidak relevan.

​⚡️ Sistem Penulis: Multiverse yang Bergetar ⚡️

​Efisiensi Narasi dan Ambisi Sistem

​Setelah berhasil memasukkan Narative Weakness (kelemahan narasi) ke dalam sumber kekuatan Saitama, Kai berdiri tegak di Ruang Kendali. Modifikasi itu telah berhasil: Saitama kini menghabiskan waktunya bukan untuk mencari Penulis yang bermain-main dengan takdirnya, melainkan mencari lawan yang bisa membangkitkan kembali semangat juangnya.

​Tiba-tiba, Cahaya Sistem menyala terang, dan sebuah perintah muncul di hadapan Kai, bukan sebagai saran, melainkan sebagai Direktif Mutlak.

​[DIRECTIVE SYSTEM – KATEGORI: OPTIMALISASI ENTITAS]

​TUJUAN PRIMER: Entitas Saitama harus menjadi Simbol Mutlak Kehebatan, bebas dari plot noise atau pengalihan fokus yang merugikan. Dia harus menjadi Hero yang Efisien.

Gunakan kemampuan [REWRITE] dan [EDIT] untuk menghapus dan memadatkan semua adegan filler, interaksi karakter yang tidak perlu, atau momen yang mengganggu fokus Saitama pada misi utamanya sebagai Pahlawan.

​CONTOH ADEGAN PENGGANGGU:

​Antrian Supermarket: Menghapus semua adegan berlama-lama di antrian supermarket atau kegiatan rumah tangga yang tidak menunjukkkan kebenciannya terhadap hidup yang membosankan.

​Interaksi Karakter Minor Berlebihan: Memotong interaksi panjang dengan karakter Class C atau B yang tidak signifikan bagi perkembangan cerita intinya.

​Keterlambatan Pertempuran: Memadatkan waktu tunggu dan dramatisasi sebelum ia mendaratkan pukulan satu kali.

​IMBALAN KHUSUS (SETELAH OPTIMALISASI 100% ARC):

​Poin Narasi: +5,000 (Cukup untuk [EDIT] level tinggi permanen pada 3 karakter).

​HADIAH TINGKAT DEWA: [SKILL BARU: MASS REWRITE] – Kemampuan untuk menulis ulang sejarah seluruh fandom dalam satu kali perintah, bukan hanya satu adegan.

​Mata Kai bersinar membaca hadiahnya. [MASS REWRITE] adalah kunci untuk mengakhiri Perang Narasi ini secara total. Jika dia bisa menguasai skill itu, dia benar-benar akan menjadi Dewa Penulis yang tak terkalahkan.

​"Sistem ingin Saitama bukan hanya kuat, tapi juga efisien dalam narasi," gumam Kai sambil tersenyum. "Sebuah narasi yang bersih dan efisien adalah narasi yang kuat. Dan jika itu memberiku Mass Rewrite, aku akan menjadi editor paling kejam yang pernah ada."

​Aplikasi [REWRITE] dan [EDIT]

​Kai mengaktifkan konsol utama dan fokus pada Fandom Saitama, yang kini berada di tengah Arc di mana ancaman monster besar baru saja muncul.

​1. Menghapus Antrian Supermarket

​[PERINTAH:] [REWRITE] - OPTIMALISASI KESEHARIAN SAITAMA.

[DESKRIPSI:] Semua momen yang menampilkan Saitama frustrasi atau berlama-lama di antrian, mengeluhkan harga, atau mencari penawaran khusus HARUS dipadatkan menjadi satu panel kilasan balik atau dihapus. Gantikan dengan adegan di mana ia berlari ke medan pertempuran karena dia selalu merindukan pertarungan yang layak.

​HASIL: Di dunia Saitama, sebuah adegan yang seharusnya menunjukkan dia menghabiskan 15 menit mengeluh tentang apel kini langsung dipotong.

Sebaliknya, Saitama tiba-tiba berada di lokasi pertempuran, sedikit terlambat, dengan ekspresi bosan.

​STATUS: ADEGAN PENGGANGGU DIHAPUS.

​2. Memadatkan Interaksi Karakter Minor

​Kai melihat adegan di mana Genos berinteraksi panjang dengan pahlawan Kelas C untuk mengumpulkan data, sementara Saitama hanya berdiri di sana tanpa reaksi.

​[PERINTAH:] [EDIT] - FOKUS KARAKTER: GENOS.

[DESKRIPSI:] Ubah dialog filler Genos dengan pahlawan minor menjadi pertukaran data yang sangat cepat dan relevan. Hapus semua pujian berlebihan yang tidak signifikan. Waktu Pahlawan Saitama harus berharga.

​HASIL: Dialog 30 baris dipadatkan menjadi tiga baris yang padat, langsung mengarah ke inti masalah. Genos kini lebih fokus dan kurang dramatis saat berhadapan dengan rekan-rekannya.

​STATUS: ALUR CERITA DIPADATKAN (EFEKTIVITAS +15%).

​3. Mempercepat Pukulan Satu Kali

​Ini adalah bagian paling penting. Kai ingin menghilangkan ketegangan yang dibuat-buat, memastikan Saitama selalu mengenai sasarannya dengan cepat.

​[PERINTAH:] [REWRITE] - OPTIMALISASI AKHIR PERTARUNGAN.

[DESKRIPSI:] Setiap kali Saitama sudah memutuskan untuk melakukan 'Pukulan Serius,' waktu tunggu harus dihapus. Tidak ada monolog penjahat yang panjang, tidak ada jeda dramatis yang tidak perlu. Pukulan harus terjadi sepersekian detik setelah niat muncul.

​HASIL: Monster tingkat dewa yang baru saja akan memberikan pidato tentang keunggulan rasnya tiba-tiba terkejut. Di dunia yang baru saja direvisi, jeda dramatis itu tidak pernah terjadi. Saitama sudah berada di sana, tinjunya mendarat.

BOOM!

​STATUS: EFEK INSTAN DICAPAI (KEHEBATAN SAITAMA DITINGKATKAN).

​Kai menyilangkan tangan, mengamati hasil kerja editing naratifnya.

Dunia Saitama terasa lebih tajam, lebih fokus, dan... jauh lebih efektif.

​"Saitama, kau akan menjadi lambang Pahlawan Terbaik, yang bebas dari kesalahan narasi," bisik Kai. "Dan aku akan mendapatkan [MASS REWRITE] yang kudambakan. Terima kasih, Sistem."

​Tugas selanjutnya adalah menerapkan efisiensi yang sama pada fandom lain sambil secara bersamaan melawan para tokoh Sadar Diri yang kini mulai menyerang Ruang Kendali Narasi. Akankah Kai menggunakan hadiah [MASS REWRITE] untuk mengakhiri perang ini, atau adakah cara yang lebih licik?

Medan pertempuran Saitama yang baru saja di-edit. Ini adalah momen krusial di mana [EDIT] Kai harus teruji, terutama karena Saitama sekarang terikat pada "Semangat Juang" untuk mengeluarkan kekuatan penuhnya.

Saitama yang baru ini menghadapi monster kuat, dan bagaimana Kai harus menggunakan Sistemnya secara real-time untuk memastikan Pahlawan itu tetap terhebat, sambil mencapai tujuan naratifnya.

Kekuatan yang Bersyarat

​Di sisa-sisa City Z, Saitama berhadapan dengan Overlord Vakuum, sebuah entitas tingkat Naga yang menyerap semua energi kinetik di sekitarnya. Ini adalah monster yang seharusnya membutuhkan satu "Pukulan Serius" tanpa syarat.

​Namun, di medan pertempuran, Saitama yang telah di-[EDIT] terlihat kebingungan. Pukulan Normal pertamanya hanya menghasilkan dentuman yang mengejutkan, bukan ledakan yang memusnahkan.

​"A-apa? Kenapa rasanya... hampa?" Saitama bertanya pada dirinya sendiri, tinjunya terasa aneh. "Tidak ada sense kemenangan.

Tidak ada thump yang biasa. Apa aku lupa cara berlatih?"

​Overlord Vakuum tertawa, suaranya serak. "Pahlawan! Tinju lemah itu tidak akan mempan. Aku menyerap semua gerakanmu sebelum mencapai target. Kamu hanya menggoresku!"

​DI RUANG KENDALI NARASI:

​Kai memantau dengan gugup. "Sial! [EDIT] berhasil, tapi ini terlalu ekstrem. Saitama tidak merasakan Semangat Juang yang cukup karena dia yakin musuhnya lemah.

Kekuatannya kini terikat pada persepsinya tentang tantangan!"

​Sistem berkedip merah: [PERINGATAN NARATIF: ENTITAS SAITAMA GAGAL MENYELESAIKAN MISI UTAMA. KEHEBATAN TERANCAM.]

​"Tidak mungkin aku membiarkan Pahlawanku kalah," gerutu Kai. Jika Saitama gagal, itu akan menjadi plot hole besar, yang bisa memicu lebih banyak karakter Sadar Diri.

​Kai harus memberikan rangsangan eksternal. Dia tidak bisa langsung [EDIT] kekuatan Saitama kembali, itu akan merusak canon yang baru dibuat dan memicu alarm Sistem. Dia harus menggunakan [REWRITE] untuk mengubah persepsi Saitama.

​[PERINTAH:] [REWRITE] - INJEKSI ANCAMAN KE NARASI.

[TARGET:] Persepsi Saitama dan Latar Belakang Overlord Vakuum.

​"Aku akan ubah monster itu agar menjadi 'layak' untuk menantangnya," putus Kai, jarinya bergerak cepat di atas konsol.

​"Ubah latar belakang Overlord Vakuum. Ia bukan hanya penyerap energi kinetik biasa. Ia adalah 'The Cosmic Mimic', entitas yang memiliki kemampuan untuk menduplikasi kekuatan sejati lawan setelah pukulan pertama, dan menggunakan kekuatan itu untuk menyerang balik. Ia berencana menggunakan pukulan Saitama untuk menduplikasi kekuatan One-Punch Man!"

​[REWRITE IN PROGRESS... SUKSES DITERAPKAN!]

​DI MEDAN PERTEMPURAN:

​Overlord Vakuum yang tadinya hanya tertawa, tiba-tiba merasakan memori baru mengalir ke dalam dirinya: rencana agungnya untuk mencuri kekuatan Saitama. Ekspresinya berubah dari sombong menjadi haus darah.

​"Pahlawan, kamu telah memberikan hadiah pertamamu! Pukulanmu yang lemah akan menjadi senjataku! Aku akan menjadi The Two-Punch Man!" teriak Overlord Vakuum, dengan aura energi yang meniru Pukulan Normal Saitama.

​Di saat yang sama, Saitama merasakan gelombang informasi baru: Monster ini berpotensi mencuri kekuatannya! Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, ancaman itu nyata.

​Mata Saitama melebar. Bukan karena ketakutan, tetapi karena ... gairah yang terlupakan.

​"Hei... tunggu sebentar," gumam Saitama. "Mencuri kekuatanku? Ini... ini menarik. Jika dia benar-benar bisa melakukannya, mungkin ini akan menjadi pertarungan yang layak. Mungkin aku bisa merasakan itu lagi!"

​[SISTEM DETECTED: SEMANGAT JUANG ENTITAS SAITAMA MENINGKAT KE TINGKAT OPTIMAL.]

​[EFEK EDIT DIKONFIRMASI: KEKUATAN PENUH SAITAMA AKTIF!]

​Ekspresi bosan di wajah Saitama menghilang, digantikan oleh ekspresi serius yang langka. Dalam sepersekian detik yang di-edit, dia menyalurkan seluruh fokusnya.

​"Aku tidak tahu siapa yang memberimu ide gila itu," kata Saitama, melangkah maju. "Tapi itu membuatku sedikit... termotivasi."

​Saitama mengangkat tinjunya. Tidak ada dramatisasi yang diizinkan oleh [REWRITE] Kai. Hanya tindakan murni.

​"Pukulan Serius."

​Kali ini, dampaknya tidak hanya menghasilkan dentuman; itu menghasilkan ketiadaan. Overlord Vakuum, bersama dengan rencana besarnya untuk menjadi Two-Punch Man, menghilang sepenuhnya, seolah-olah seluruh eksistensinya telah dihapus dari narasi.

​DI RUANG KENDALI NARASI:

​[MISI UTAMA SELESAI. KEHEBATAN SAITAMA DIKONFIRMASI.]

​[HADIAH SISTEM: POIN NARASI +1000. FRAGMEN DIVINE ESSENCE DIBERIKAN.]

​Kai mengusap dahinya, lega sekaligus puas. "Bahkan dengan canon yang diubah, aku bisa memastikan dia menang. Aku adalah Penulis, dan aku akan menulis dia menjadi yang terhebat, bahkan jika aku harus memanipulasi setiap detak jantung di dada fiktifnya."

​Ini membuktikan satu hal: [EDIT] dan [REWRITE] bukan hanya alat, tetapi senjata naratif yang mematikan.

​Sekarang setelah Ancaman Naratif telah berlalu, apakah Anda ingin Kai menggunakan hadiah Divine Essence untuk meningkatkan salah satu kemampuannya, atau langsung menggunakan poin narasi untuk [EDIT] kelemahan salah satu pemimpin Anti-Narrative League, misalnya Madara Uchiha atau Kaido?

More Chapters