Cherreads

Chapter 11 - Pertarungan 6

Tekno berteriak "apa seluruh kota akan mati 20 jam!?"

Koto menatap seperti orang bodoh "kau belum tahu?"

Tekno "tentu saja tidak meskipun aku bisa merasakan hal berbahaya untuk ku tapi aku tidak tahu siapa yang di Target kan oleh bahaya tersebut ternyata kita semua target nya"

Mereka mencoba membahas strategi yang bagus untuk keluar dari badai buatan Dae namun mereka menemukan tidak ada di antara mereka yang bisa menghentikan badai ini karena meskipun terlihat seperti badai biasa ada racun kematian di badai tersebut meskipun tidak cukup membunuh siapa pun itu bisa menghentikan Sira dan Tekno untuk tidak mendekat dengan badai tersebut sedang kan kame dan Koto bisa mendekati nya namun kame bisa menghentikan nya tapi jika dia menggunakan cara nya dengan berputar berlawanan arah dengan putaran badai dia akan tidak bisa bergerak yang membuat badai bisa berlanjut saat dia tidak bisa bergerak tersebut sedang Koto dia hanya tameng abadi tanpa kekuatan tempur

Tekno terdiam dan mengeluh "astaga jadi tidak ada di antara kita yang bisa menghentikan badai ini karena alasan yang berbeda beda"

Koto dengan pikiran nya yang cerdas menurut nya "bagaimana kalau kita menyerang mata angin"

Tekno bingung "mata angin apa itu?"

Koto menunjuk tempat Dae "itu yang di tengah badai"

Tekno berteriak kesal "itu pusat badai dari mana kau memberi kan nama mata angin"

Koto dengan serius berkata "komik"

Tekno yang terkejut : щ⁠(⁠゜⁠ロ⁠゜⁠щ⁠)

Kame menatap Sira sambil menunjuk koto "bisa kah kau membuat nya diam?"

Sira tersadar dan berkata "jangan perduli kan dia namun karena koto aku akhirnya menyadari satu satunya kesempatan kita untuk keluar dari badai dengan menyerang Dae atau senjata nya jangan bahas menyerang Dae jika kita gagal membunuh nya kita akan kalah karena kita hanya memiliki satu kesempatan karena dia antar kita hanya aku yang benar benar bisa melukai nya dengan parah tapi aku tidak yakin bisa membunuhnya"

Kame berkata "seperti rencana yang gagal ku kasih tahu tadi akan berguna

Semua nya: rencana apa"

Kame membisikkan rencana nya yang membuat mereka terkejut

Koto melihat Sira dan kame dengan khawatir "apa tidak ada rencana lain"

Kame mengelekan kepala nya "tidak ada"

Sira berkata "tidak apa apa koto kami akan baik baik saja"

Semua orang melihat Tekno yang membuat nya sedikit tidak sesuai tempat nya

Tekno merasa canggung dan berkata "kenapa kalian melihat ku akan membantu rencana ini karena tidak ada rencana lain, aku telah mencoba menggunakan kemampuan ku untuk mengendalikan partikel logam di bawah tanah namun saat sudah 20 m di bawah tanah aku tidak bisa mengendalikan nya lagi seperti di pusat badai sebagian besar elemen akan langsung mati atau tidak bisa di kendalikan tapi aku rasa cahaya tidak kerena kau telah menyerang ya meskipun hanya memberi nya luka lingan tapi itu tidak hilang atau mati"

Semua orang terkejut dengan penjelasan Tekno yang membuat mereka lebih yakin dengan rencana mereka

Dae yang mendengar mereka meskipun tidak tahu rencana atau strategi apa yang akan mereka lakukan namun dia cukup waspada dengan terus mendengarkan mereka yang membuat cukup terkejut dengan Tekno bisa tahu tentang salah satu kemampuan nya semua elemen yang mendekati ku akan langsung mati kecuali tipe khusus seperti cahaya, kegelapan, waktu dan ruang jika ada hal yang bisa menyerang ku selain itu maka itu bukan elemen seperti serangan tingkat konsep

Dae di dalam hati 'astaga sekarang ada ahli strategi di tim musuh mereka adalah penantang dengan tim yang lengkap tameng(koto) support dan pemanah (kame) penyerang(Sira) sekarang ahli strategi(Tekno) sedangkan aku sendiri ya seperti aku adalah karakter heksagonal yang bisa menjadi siapapun dalam tim jika dalam permainan jadi seperti mereka tidak curang tapi aku hahahaha'

Saat Dae sedang memikirkan dirinya sebagai karakter curang Tekno mengendalikan partikel logam di dalam badai untuk membuat tangan besi dengan ukuran yang besar namun itu menghilang saat 20 m di atas Dae

Dae bingung "kenapa dia menyerang dan menghabiskan partikel yang ada di badai dia tahu kalau tidak mungkin melukai ku?"

Dae melihat tempat mereka namun menemukan bahwa kame dan Sira hilang hanya koto dan Tekno yang ada

Dae tersadat berkata "jadi serangan besar tadi hanya pengalian perhatian"

Suara Kame dan Sira terdengar di dekat nya "kau benar"

Suara kame dan Sira membuat Dae melambat 0,000002 detik yang membuat Sira berhasil melukai nya dengan cukup parah di pinggang nya meskipun begitu dia belum mati maka mereka lansung menyerang sabit tersebut hingga penganganya hancur Dae yang berhasil sadar melihat sabit telah hancur kecuali bilah nya menyambung Kanya dengan tali cambuk dan lansung menarik nya yang hampir melukai kame dan Sira untung karena kecepatan kame mereka berhasil menghindari nya

Dae yang baru sadar melihat kame dan Sira di mana kame memeluk Sira yang membuat nya bingung tapi tidak lama karena sekarang dia tahu kenapa dia kesulitan menghindari serangan Sira karena yang benar benar bergerak adalah kame yang memeluk Sira yang memiliki kecepatan hampir seperti cahaya dan serangan Sira yang hampir bisa memotong apapun jika dia tidak terluka maka dia pasti sudah berhasil menjadi lebih kuat dan semua itu baru 1 detik setelah serangan tangan besi itu lenyap

1 detik sebelumnya

Tangan besi yang berhasil lenyap kame memeluk Sira dan lansung menghilang dan lansung ada di dekat Dae dan menyerang nya meskipun mereka mengganggu konsentrasinya dengan berbicara Dae masih menghindari nya meskipun dia terluka cukup parah tidak lansung terbunuh jadi mereka menggunakan rencana b yaitu menghacurkan senjata nya dan berhasil meskipun bilah sabit nya tidak berhasil di hancur namun mereka berhasil menghentikan badai yang membuat mereka bisa menghadapi Dae sekarang

Kembali ke masa sekarang

Dae dengan batuk darah "ukhh uhh wow aku tidak percaya gabungkan kecepatan tercepat dan serangan terkuat yang ada untuk menghentikan badai buatan ku hahahah tapi aku yakin ada yang tidak bisa melakukan nya lama lama"

Setelah mendengar itu Sira mengalami mutah

Koto yang baru saja mendarat dengan Tekno yang menggunakan partikel besi sebagai alat terbang datang

Koto mendekati Sira "Sira kau baik baik saja"

Sira berkata "Tidak apa apa tapi tubuh ku tidak bisa menahan kecepatan kame lama lama"

Kame berkata "kita tidak akan menggunakan strategi itu lagi jika tidak di perlukan"

Kame melihat Dae dengan niat membunuh

More Chapters