BAB 79: HARGA KESEDIHAN DAN KEBANGKITAN
Kerentanan Lóng Jīng Huá sebagai manusia biasa adalah titik terlemah.
Mereka harus bergerak cepat. Lín Zé membayar harga emosional untuk mengembalikan kekuatan putrinya.
Resonansi Duka
Kuil Jaring bergetar karena getaran gempa susulan dari pertarungan di luar. Wei Lao dengan cepat membuat persiapan: ia menempatkan Lóng Jīng Huá di atas formasi kristal energi kuno di tengah kolam.
Lin Zé duduk di depannya, memegang Batu Jiwa Bintang yang mati di satu tangan, dan meletakkan tangan lainnya di punggung Lóng Jīng Huá, di mana ia merasakan inti naga itu berdenyut lemah.
"Fokus, Lin Zé," bisik Wei Lao. "Gabungkan duka yang kau rasakan saat istrimu pergi dengan Batu Jiwa Bintang. Itu adalah getaran unik yang dapat memecahkan segel."
Lin Zé memejamkan mata. Ia memanggil kembali kesedihan murni yang telah ia ubah menjadi tujuan hidup selama 17 tahun.
Rasa sakit kehilangan, penyesalan, dan cinta tanpa batas untuk istrinya membanjiri chi-nya.
Energi Shuǐ Líng Zhǐ-nya bercampur dengan air mata yang menetes, menciptakan uap yang bersinar dan memenuhi Kuil Jaring.
Pemimpin Jaring Merah
Tepat pada puncak ritual Lin Zé, alarm terakhir berbunyi.
[Sistem X.H.S.: Peringatan Kritis! Pemimpin Ordo Jaring Merah (Entitas Tingkat Tinggi) telah berhasil melewati pertempuran dan mendekati Kuil Jaring.
Energi destruktif maksimum terdeteksi!]
Pemimpin Jaring Merah, marah karena kehilangan pasukannya dan artefak yang dicari, tidak mencari persembunyian.
Ia menghancurkan pintu masuk Kuil Jaring. Dinding batu yang retak meledak ke dalam, mengisi Kuil dengan debu dan cahaya api.
Pemimpin Jaring Merah itu adalah seorang pria tua yang kuat dengan jubah hitam, memegang Tongkat Energi Kosmik yang memancarkan cahaya ungu gelap.
"Akhirnya! Kunci Naga itu ada di sini!" teriaknya, mengacungkan tongkatnya. "Kalian terlambat, Penjaga!"
Kebangkitan Esensi Naga
Lóng Jīng Huá berteriak bukan karena ketakutan, tetapi karena rasa sakit energi.
Duka Lin Zé, Batu Jiwa Bintang, dan Tongkat Energi Kosmik dari musuh menciptakan resonansi sempurna yang ekstrem.
Inti naga di punggungnya meledak terbuka.
Cahaya ungu yang amat terang menyelimuti Kuil Jaring.
Lóng Jīng Huá terbangun, matanya kini bersinar dengan cahaya emas neon yang mematikan.
Dia tidak lagi remaja yang lemah.
Kekuatan kembali, tetapi bukan sebagai perisai pasif. Itu adalah energi mentah, liar, dan aktif.
Perisai yang Dilatih, Bukan Diberikan
Pemimpin Jaring Merah meluncurkan serangan tongkatnya semburan energi ungu gelap yang cukup kuat untuk menghancurkan gunung.
Lóng Jīng Huá, secara naluriah, mengangkat tangannya. Ia tidak membuat perisai kristal, melainkan melilitkan udara di sekitarnya menjadi pusaran energi emas.
Energi itu bertemu dengan serangan musuh, menghasilkan ledakan yang memekakkan telinga.
Tongkat energi Pemimpin Jaring Merah retak, dan pria itu terlempar ke belakang, wajahnya hangus dan kaget.
"Kau... Kau mengaktifkan esensinya! Tapi ini tidak mungkin secepat ini!" teriak Pemimpin itu.
"Ayahku mengembalikannya," kata Lóng Jīng Huá, suaranya tenang, namun memiliki gema yang dalam.
Wei Lao melangkah maju. "Kekuatan pasifnya telah tiada, Lin Zé. Dia kini memiliki kekuatan tempur sejati.
Sekarang, perannya sebagai manusia dimulai."
Pemimpin Jaring Merah, menyadari dia tidak bisa menang melawan kekuatan baru itu, mundur dengan teriakan frustrasi.
Latihan yang Baru Dimulai
Setelah serangan itu, Lóng Jīng Huá kembali jatuh, kelelahan.
Kekuatan itu terlalu besar untuk dikendalikan.
Lin Zé memeluknya. Kekuatan kembali, tetapi kerentanan juga.
Wei Lao berdiri di samping mereka. "Dia tidak bisa lagi bergantung pada keberuntungan atau perisai naluriah.
Dia adalah seorang pejuang, dan dia harus dilatih."
Wei Lao menatap Lóng Jīng Huá. "Aku, Wei Lao, akan menjadi gurumu.
Tidak ada lagi kekuatan pasif, hanya penguasaan total. Latihanmu akan dimulai sekarang. Kita akan mengubah Esensi Naga menjadi Jubah Pertahanan dan Pedang Energi."
Lin Zé, dengan air mata yang sudah kering, mengangguk. Ia tahu, putrinya tidak hanya akan menjadi aman, tetapi juga kuat.
Peran Lin Zé kini adalah mendukung dan menjadi perisai taktis, sementara putrinya menjadi Senjata Hidup.
Mengembalikan kekuatan Lóng Jīng Huá dan menetapkan Wei Lao sebagai mentor barunya. Latihan keras untuk Lóng Jīng Huá dimulai sekarang.
latihan pertama Lóng Jīng Huá di bawah bimbingan Wei Lao, dan Lin Zé harus mengatasi efek samping emosional dari ritual resonansi.
Sesi latihan pertama Lóng Jīng Huá pasti akan penuh tantangan, mengingat ia beralih dari perlindungan pasif yang instan menjadi pengendalian energi yang menyakitkan.
Rasa Sakit yang Pertama
Setelah bangkitnya Esensi Naga (Naga Realm Core), Lóng Jīng Huá tidak mendapatkan perisai instan; ia mendapatkan energi mentah yang harus ia bentuk sendiri.
Latihan pertamanya dengan Wei Lao dimulai keesokan harinya di Kuil Jaring.
Wei Lao menggunakan tongkatnya untuk memukul permukaan kolam air. "Energi Nagamu itu seperti air mendidih. Jika kau tidak memegang kendalinya, ia akan membakar mu.
Tugas pertamamu: buat perisai dari energi itu sendiri, bukan dari naluri."
Lóng Jīng Huá mencoba. Ia memanggil energi emas yang baru. Energi itu memang muncul, tetapi terasa seperti ribuan jarum panas yang menusuk kulitnya. Ia menjerit dan energi itu menghilang.
"Aku tidak bisa, Wei Lao! Ini menyakitkan! Dulu, itu hanya melindungi!" rintih Lóng Jīng Huá, matanya berkaca-kaca.
Selama 17 tahun, ia tidak pernah merasakan sakit fisik atau emosional separah ini.
"Itu karena dulu, kau hanya meminta perlindungan. Sekarang, kau harus memerintahkan kekuatanmu!" Wei Lao mendesak.
"Rasa sakit itu adalah harga menjadi kuat, Kunci. Jika kau kembali ke kerentanan manusia, ayahmu akan mati melindungi mu!"
Lin Zé, yang sedang berlatih Jari Roh Air (Shuǐ Líng Zhǐ) di sudut kuil, mendengar jeritan putrinya. Setiap rintihan Lóng Jīng Huá terasa seperti tamparan baginya.
Ia kini merasakan efek samping emosional dari ritual resonansi. Untuk mengaktifkan kembali kekuatan putrinya, ia harus mengingat kembali duka istrinya secara total. Kini, duka itu terus-menerus menggerogotinya.
Lin Zé merasakan gelombang kesedihan yang tak terkendali muncul tanpa sebab.
[Sistem X.H.S.: Peringatan Emosional. Host Lin Zé, Resonansi Duka telah membuat Anda rentan terhadap Grief-Induced Emotional Drain (Kuras Emosi Akibat Duka).
Pertarungan emosional Anda sama berbahayanya dengan pertempuran fisik Lóng Jīng Huá.]
Lin Zé melihat wajah Lóng Jīng Huá yang pucat. Ia hampir saja berlari untuk memeluk putrinya dan menghentikan latihan itu, mengembalikannya ke perlindungan ayahnya.
Intervensi dan Motivasi
Lin Zé mengumpulkan tekadnya. Ia tidak akan merusak pelatihan putrinya.
Ia harus mengalihkan duka yang mengurasnya itu menjadi kekuatan fokus.
Lin Zé mendekat, tetapi ia tidak memeluk Lóng Jīng Huá. Ia mengambil Batu Jiwa Bintang yang kusam dan menunjukkannya kepada putrinya.
"Aku tahu itu sakit, Xiǎo Jīng," kata Lin Zé lembut. "Tapi dengarkan. Dulu, batu ini membuatmu aman, tanpa usaha. Kau adalah harta karun yang terkunci. Sekarang..."
Lin Zé mengarahkan telunjuknya, memadatkan Jari Roh Air yang kecil dan bersinar di ujung jarinya.
"...Sekarang, kaulah yang harus mengendalikan batu itu. Kau harus mengendalikan apa yang melindungi mu. Aku menggunakan rasa sakit hati karena kehilangan ibumu untuk membuat ini!" Lin Zé menunjuk Jari Roh Airnya.
"Gunakan rasa sakit mu. Jangan biarkan itu mengalahkan mu. Ubah rasa sakit itu menjadi perintah!"
Melihat ayahnya, yang kini terlihat lebih tua dan diliputi kesedihan, berjuang hanya untuk mendukungnya, memberi Lóng Jīng Huá kekuatan baru. Ia tidak ingin ayahnya berjuang sendiri lagi.
Terobosan yang Menyiksa
Lóng Jīng Huá memejamkan mata. Ia membiarkan jarum panas itu menusuk, tetapi ia tidak lari.
Ia memvisualisasikan energi itu bukan sebagai serangan, melainkan sebagai pakaian yang harus ia kenakan.
Ia menjerit jeritan yang lebih tajam dan lebih lama dari sebelumnya.
Tetapi, kali ini, energi emas itu tidak hilang. Energi itu membentuk lapisan tipis di sekujur tubuhnya, berputar seperti pusaran air di sekelilingnya. Itu bukan lagi perisai pasif yang memantul; itu adalah perisai energi yang dapat ia kendalikan!
[Sistem X.H.S.: Pencapaian! Lóng Jīng Huá telah menguasai Pertahanan Aktif Tingkat Dasar (Esensi Naga). Kerentanan manusia menurun. Status: Pejuang yang Baru Dibentuk.]
Wei Lao tersenyum. "Bagus sekali, Kunci. Sekarang kita lipat gandakan latihannya."
Lóng Jīng Huá, meskipun gemetar, mengangguk. Ia tahu jalan menuju keamanan tidak lagi mudah, tetapi ia tidak lagi ingin berada di tempat yang menyakitkan kerentanan. Ia akan memilih kepedasan latihan.
Menguatkan tekad Lóng Jīng Huá dan menjelaskan kondisi Lin Zé.
