🔥 CHAPTER 26 — "Unit Pembunuh Frostveil, Amukan Damien, & Warisan Solar Origin"
(Lanjutan langsung dari akhir Chapter 25 — tanpa mengulang)
---
❄️ ADEGAN PEMBUKA — Silent Winter Unit Terpental
Tiga bayangan pembunuh masih bergelantungan di tepi atap setelah terpental oleh kekuatan tak terlihat.
Pembunuh 1 (berbisik gemetar):
"Siapa… yang memasang penghalang semacam ini?!"
Pembunuh 2 menatap ke kejauhan—
dan melihat sosok berjubah putih berdiri di atas menara api Solflare.
Sosok Jubah Putih itu tidak bergerak, hanya menatap.
Pembunuh 3 mencokot bibir, panik:
"Kita harus lapor—"
Tepat saat ia hendak kabur…
bayangan misterius menatap mereka.
Dunia membeku.
Hanya satu kalimat terdengar seperti mantra:
"Jangan sentuh dia."
Mereka bertiga terpental jauh, menembus dua rumah sekaligus—
dan pingsan.
---
🔥 CUT TO — DAMIEN TERBANGUN
Damien terbangun tiba-tiba, aura peraknya bergemuruh.
Lyanna berdiri di dekat jendela.
Lyanna:
"Damien… ada seseorang mencoba mendekat. Tapi… mereka terpental oleh sesuatu."
Damien bangkit berdiri.
Tatapannya berubah dingin seperti malam tanpa cahaya.
"Frostveil."
Lyanna menggigit bibir.
"…Mereka mengincarku."
Damien:
"Tidak. Mereka mengincar KITA."
Rex tiba-tiba masuk dengan pintu hampir copot.
"BROOO!! AKU DENGER ADA LEDAKAN!! APA INI PERANG?! ATAU HANA KARENA MARAH???"
Hana masuk dari belakang, memukul kepala Rex.
"Kenapa kau selalu menyeretku dalam tragedi?!"
Rex sambil mengusap kepala:
"Tragedi? Aku pikir itu romansa kita…"
Hana:
PAM!
Rex langsung jatuh lagi.
Damien menutup wajah.
"…Berisik sekali."
Lyanna menahan tawa kecil.
---
💥 SERANGAN DIMULAI — Silent Winter Unit Kedua Datang
Atap penginapan tiba-tiba retak.
Enam pembunuh Frostveil muncul, melayang di udara dengan aura dingin pekat.
Pemimpin unit itu menatap Damien dan Lyanna.
"Lyanna Frostveil. Atas perintah Ratu—kau akan dibawa pulang."
Lyanna mundur satu langkah, wajah pucat.
Damien maju satu langkah, wajah datar.
"Aku bilang… jangan sentuh dia."
Pemimpin pembunuh:
"Kau pikir siapa kau, anak—"
CRACK.
Damien menghilang dari pandangan.
Dalam setengah detik, ia muncul di depan pemimpin Frostveil—
dan mencengkram lehernya.
---
🌑 AMUKAN DAMIEN — Kekuatan Pewaris Dewa Tertinggi Mulai Bangkit
Aura perak Damien mengamuk seperti bulan pecah.
Damien (dengan suara rendah):
"Kau menyentuh kelompokku…"
Aura perak berubah menjadi tekanan murni yang membuat para pembunuh muntah darah.
Rex:
"BROOO DIA NAIK MODE DEWA!!"
Hana:
"Itu bukan mode! Itu genosida!"
Damien mendorong leher pembunuh itu ke tanah dan menciptakan kawah besar.
Pembunuh Frostveil meronta panik:
"A-apa ini… kekuatan primordial?!"
Damien menatapnya datar.
"Bukan."
"Ini jauh di atas primordial."
Ia menghantam tanah—
gelombang energi meledak seperti bulan muncul di tengah kota.
---
🔥 REAKSI WARGA SOLFLARE
Penjaga Solflare di luar penginapan panik melihat cahaya itu.
Penjaga:
"T-Tuan! Ada bocah yang melawan pembunuh es!!"
Penjaga lain:
"Raja harus melihat ini!!"
Sementara itu…
Rex mengangkat kedua tangan.
"WOOOOW BROOOO APA KAU ATASAN PARA DEWA!?!?"
Damien:
"…Diam."
Rex langsung tutup mulut seperti dimatikan tombol.
---
🩸 UNIT FROSTVEIL RUNTUH
Empat pembunuh tersisa mencoba lari.
Damien mengangkat tangan.
WHUUM.
Tekanan bulan menyelimuti udara, mengunci mereka seperti burung dalam sangkar.
Damien tak bergerak sedikit pun saat mereka diseret kembali ke tanah.
"Siapa pun yang menyentuh Lyanna… mati."
Mereka tidak sempat menjawab.
Satu hentakan kaki dari Damien—
BOOOM
Aura keperakan menghancurkan seluruh unit Frostveil.
Hanya debu es yang tersisa.
---
❄️ LYANNA MEMELUK DAMIEN
Lyanna gemetar, mendekatinya.
"Damien… kau melakukannya untukku?"
Damien menatapnya, ekspresi tetap dingin.
"Tentu. Kau bagian dari kelompokku."
Lyanna memerah parah, tapi juga terlihat lega.
---
🌋 CUT TO — ISTANA SOLFLARE
Raja Solflare berdiri dari singgasana, wajahnya serius.
"Bocah itu… kekuatan ini tidak wajar."
Tetua Solflare: "Apa kita masih menganggap dia pewaris primordial?"
Raja balas dengan suara rendah:
"Tidak. Kekuatannya… seperti milik makhluk yang pernah hidup sebelum para primordial diciptakan."
"Perintahkan semua unit elit. Amankan dia."
Namun matanya menunjukkan rasa hormat, bukan niat buruk.
Raja Solflare:
"Damien Valtreos… kau akan membuka Gerbang Solar Origin, mau atau tidak."
---
🌑 ADEGAN TERAKHIR — SOSOK JUBAH PUTIH
Ia melihat amukan Damien dari jauh.
Sosok Jubah Putih tersenyum tipis.
"Luar biasa… keberadaannya mulai bangkit."
"Dunia ini… tidak siap untuk yang akan datang."
Ia menghilang dalam kilau bintang.
---
🔥 END CHAPTER 26
