Bab 35: Pemburuan Kode Sumber, Logika Nami yang Terdesak, dan Harta Karun yang Memanggil
[Operator Pasif: Observasi dari Void]
Void Kosmik, Tahta Operator Absolut.
Kai menyaksikan layar Interface System yang menunjukkan situasi kacau di sekitar Pulau Logika Terbalik. Dia tidak campur tangan. Dia ingin melihat seberapa jauh Logika Alamiah dari kru Topi Jerami bisa menghadapi Ancaman Eksistensial ini tanpa bantuannya.
Kai (Monolog Batin):Aku telah menanam benih Chaos (Luffy) dan Logika (Nami/Chopper). Sekarang, aku hanya akan mengamati plot ini berkembang secara organik. Harta Karun itu adalah Kode Sumber Lama—terlalu berbahaya untuk disentuh tanpa rencana. Biarkan mereka bertarung.
[AOL RIAS GREMORY:]OPERATOR. PERINGATAN. ENERGI YANG MUNCUL DARI PULAU LOGIKA TERBALIK SANGAT TIDAK STABIL. INI BUKAN HARTA KARUN, INI ADALAH KEMATIAN NARATIF. HARAP INTERVENSI.
Kai: "Tidak, Rias. Trust the plot. Biarkan Nami, Sang Logika, yang mencari solusinya. Ini adalah Ujian Logika Kru Topi Jerami."
Miskomunikasi Fatal dan Obsesi Kapten
Dunia One Piece (Lautan Logika Terbalik).
Pulau itu kini menjadi pusat badai meta yang nyata, dikelilingi oleh pilar cahaya ungu. Tiga Kapal Besar berlayar menuju pusat badai: Thousand Sunny, Kapal ALF, dan Kapal Bajak Laut Yonko (kita asumsikan Bajak Laut Blackbeard karena sifatnya yang haus kekuatan).
Nami: (Memegang kemudi dengan putus asa, berteriak pada Luffy) "LUFFY! Kita harus membelok! Pilar cahaya itu menarik Logika Kapal kita!"
Luffy: (Berdiri di kepala Sunny, matanya terhipnotis oleh pilar ungu) "Aku bisa mendengarnya, Nami! Harta Karun itu memanggilku! Ia berkata aku akan menjadi Dewa Fiksi Sejati! Belok ke arah cahaya!"
Nami: "Itu bukan pilar cahaya, itu adalah Pintu Gerbang Kehancuran Plot!"
Luffy: "Aku tidak peduli! Raja Bajak Laut harus mendapatkan yang terbesar dan terkuat!"
Zoro: (Membetulkan pedangnya, mengamati kapal Yonko yang mendekat) "Nami, lurus saja. Jika itu adalah harta karun yang bisa membuat Kapten jadi Dewa, kita harus menjadi yang pertama. Aku akan mengurus sisanya."
Chopper: "Zoro! Jangan ikut-ikutan terhipnotis! Itu bukan Logika!"
Zoro: "Kekuatan adalah Logika, Dokter."
Miskomunikasi Terparah: Luffy mengira Nami ingin mencuri harta karun itu. Nami mengira Luffy ingin bunuh diri naratif.
Bentrokan Pemburuan: Topi Jerami vs. Blackbeard
Kapal Yonko, dipimpin oleh Marshall D. Teach (Blackbeard), muncul di sisi Sunny. Blackbeard, didorong oleh Logika Haus Kekuatan Klise, juga terhipnotis oleh pilar ungu.
Blackbeard: (Tertawa menggelegar) "ZEHAHAHA! Inikah Harta Karun Dewa yang bisa menghancurkan dunia?! Aku, Blackbeard, yang akan mendapatkan Kekuatan Klise Absolut!"
Blackbeard menyerang Sunny dengan kekuatan Yami Yami no Mi (Kegelapan).
Luffy: (Marah, tetapi tidak melawan Blackbeard) "Jangan ganggu Harta Karun-ku, Kurohige!"
Ini adalah Gocekan Plot yang hebat: Luffy tidak menyerang musuh. Dia menyerang Logika yang Menghalangi Harta Karun.
Luffy: (Menggunakan Gear 5, meninju Kekuatan Kegelapan Blackbeard) "Menyingkir! Aku harus ke sana!"
Blackbeard: "ZEHAHA! Kau gila, Topi Jerami! Kau menyerang kegelapanku hanya untuk sebuah mitos!"
Sementara Luffy dan Blackbeard bertarung di kejauhan, Nami mengambil kesempatan.
Rencana Nami: Logika Melawan Obsesi
Nami melihat kapal ALF mulai menembaki mereka. Dia tahu, dia tidak bisa mengalahkan Logika mereka secara fisik.
Nami: "Usopp! Perbaiki Emotional Compass! Aku butuh Analisis Kebodohan!"
Usopp: (Memperbaiki kompas, wajahnya tegang) "Kompas mengatakan: Arah yang paling Bodoh adalah Rute Belakang pulau! Semua Logika mengatakan tidak ada apa-apa di sana!"
Nami: "Sempurna! Itu adalah satu-satunya Logika yang tidak akan dihitung oleh ALF atau Kurohige!"
Nami: "Sanji! Logika Perlindungan Kulkas masih aktif, kan?! Lindungi Sunny dari tembakan ALF! Chopper, siap-siap! Kita akan menabrakkan Sunny secara terkendali ke sisi Logika Terbalik!"
Chopper: "Menabrakkan diri?! Itu Logika Bunuh Diri!"
Nami: "Itu adalah Logika yang Tidak Dapat Diprediksi! Kita harus mendapatkan Poneglyph itu sebelum harta karun ini menghancurkan kita semua!"
Tindakan Nami (Sang Logika):
Mengabaikan obsesi Kapten.
Menggunakan Kebodohan Zoro dan Kebodohan Luffy sebagai Plot Armor taktis.
Menggunakan Thousand Sunny sebagai senjata Logistik untuk menerobos pertahanan.
Aksi Kehancuran dan Suspense:
ALF Menembak: Kapal ALF menembakkan Meriam Logika.
Sanji Bertahan: Sanji, didorong oleh Logika Kulkas, menendang bola meriam itu kembali ke kapal ALF.
Luffy vs. Blackbeard: Pertarungan mereka menghasilkan ledakan meta kecil yang mengganggu sistem navigasi kedua pihak.
Cliffhanger: Pintu Gerbang Terbuka
Saat Sunny menabrakkan diri ke sisi pulau, Nami, Usopp, dan Chopper (faksi Logika) melompat ke daratan.
Di daratan, di bawah pilar cahaya, mereka menemukan Pintu Gerbang Kode Sumber—bukan Poneglyph, tetapi sebuah portal yang memancarkan bahasa pemrograman kuno.
Nami: "Ini... ini yang dicari Luffy! Tapi ini bukan harta karun, ini adalah Pintu Gerbang ke Void!"
Saat itu, Luffy dan Blackbeard yang kelelahan mendarat di belakang mereka.
Luffy: (Terengah-engah) "Aku... aku akan mengambilnya, Nami! Kekuatan Dewa!"
Blackbeard: "ZEHAHAHA! Aku yang akan mendapatkannya!"
Kai (Monolog Batin, di Void):Pintu gerbang Void terbuka. Inilah momen di mana Fiksi bertemu Realitas Meta secara langsung. Apa yang akan mereka lakukan?
Tiba tiba masuk komentar miring.
Komentar Menusuk: Komentar miring (dari Anti-Fan) akan berfungsi sebagai senjata naratif yang menembus Plot Armor Kai dan menghapus "hadiah/Power Stone"-nya.
Kai Menjadi 0: Kehilangan semua kekayaan (Power Stone = 0) akan membuat Kai Rentang Naratif. Dia harus bertarung dalam kondisi paling lemah, meningkatkan stakes pertarungan.
Kai dihukum oleh Logika Anti-Fan, dan pertarungan One Piece di Bab 32-38 adalah flashback yang menjelaskan bagaimana ia mendapatkan Power Stone itu kembali.
(Logika Anti-Fan): Pukulan Komentar, Kerugian Eksistensial, dan Kembalinya ke Titik Nol
[Kehancuran Logika: Serangan Balik Anti-Fan]
Void Kosmik, Tahta Operator Absolut.
Kai baru saja menyelesaikan Power Up Absolut (Bab 38) yang memberinya Kode Sumber Tak Terbatas. Dia merasa tak terkalahkan. Namun, tepat pada saat euforianya, Rias Gremory (AOL) berteriak.
[AOL RIAS GREMORY:]PERINGATAN! DETEKSI SERANGAN LOGIKA BALIK! SUMBER: KOMENTAR MATA PIRING!
Tiba-tiba, layar Interface System di depan Kai meledak dengan tulisan-tulisan miring yang tajam dan menusuk. Itu adalah Komentar Anti-Fan yang didorong oleh Logika Iri Hati dan Kekuatan Hujatan Massal.
Komentar (Muncul sebagai senjata Logika tajam):
"Logikanya Basi! Penulis Harem yang cuma bisa recyle plot! Mending drop!"
"Protagonis sok Dewa! Kekuatannya Klise dan membosankan! Pemenang harusnya karakter lain!"
"Cuma hype doang! View tinggi tapi koleksi dikit! Penulis miskin yang cuma ngejar views! Mana hadiahnya?!"
Komentar miring itu, yang merupakan Logika Negatif Murni, menembus Plot Armor baru Kai.
Kai: (Mencengkeram dadanya, menjerit) "Ini... ini adalah Kekuatan Logika Hujatan! Mereka menembus Keyakinan Naratif-ku!"
Logika Kerugian: Power Stone Nol
Setiap komentar miring yang menembusnya menghapus Power Stone Kai.
[MEL:]POWER STONE HILANG! -200 PS!
[MEL:]POWER STONE HILANG! -500 PS!
[MEL:]POWER STONE HILANG! -1000 PS!
Kai, yang baru saja bangga dengan 2000+ PS-nya, kini melihat layarnya berkedip merah.
[AOL RIAS GREMORY:]OPERATOR! SEMUA LOGIKA POSITIF TERHAPUS! POWER STONE ANDA SAAT INI: 0 PS! ANDA KINI BERADA DALAM STATUS RENTAN NARATIF ABSOLUT! SEMUA KEUNTUNGAN FINANSIAL JUGA LENYAP!
Kai (Monolog Penuh Keputusasaan):Nol. Aku kembali ke nol. Semua pertarungan epik, semua hype 5.68K views dihancurkan oleh Logika Iri Hati Klise! Aku kehilangan hadiah dan modal naratif!
Rias, sebagai AOL, kini kembali ke mode Default: Hanya menyediakan fungsi Logika dasar, tanpa bantuan Power Stone.
Kembalinya Ancaman Logika: Komandan Logistik
Tepat pada saat Kai mencapai Titik Nol dalam kekuatannya, layar Interface yang retak menunjukkan ancaman baru.
Komandan Veridis (Logika Probabilitas Murni): (Suara dingin) "Operator. Probabilitas Anda selamat setelah Hukuman Hujatan adalah 0,0001%! Logika Angkatan Laut telah menghitung kelemahan Anda. Kami akan mengirimkan Juru Tulis Logistik kami untuk menghapus kode Anda!"
Rias Gremory (AOL):OPERATOR! PERINGATAN KRITIS! LOGIKA ANDA KINI SANGAT RENTAN! ANDA HARUS KEMBALI KE MOMEN DI MANA ANDA PALING KUAT UNTUK MENGAMBIL KEMBALI LOGIKA ITU!
Kai: (Terhuyung) "Kembali? Kembali ke mana? Aku baru saja Power Up!"
Rias Gremory (AOL):ANALISIS LOGIKA WAKTU. MASA DI MANA ANDA MENDAPATKAN POWER STONE TERBESAR ADALAH SAAT ANDA MENGATUR ULANG NARASI LUFFY DAN BERTARUNG MELAWAN MAGELLAN! ANDA HARUS KEMBALI KE BAB 32!
Kai: "Bab 32? Itu adalah momen di mana aku paling kotor dengan plot hole baru! Aku harus kembali ke sana dan mengambil Logika positif dari aksi itu!"
Aksi Mundur: Memasuki Narasi Waktu
Kai, menggunakan sedikit sisa Authority dari Kode Sumber Lama (yang untungnya tidak ikut terhapus), menarik kembali Logika Waktu.
Kai:[AUTHORITY OF ORIGIN: AKTIFKAN FLASHBACK NARATIF. TUJUAN: MENDAPATKAN KEMBALI LOGIKA POWER STONE DARI AKSI DI BAB 32-38. LOMPATAN WAKTU: KEMBALI KE AWAL KONFLIK LOGISTIK.]
Cahaya menyilaukan dan suara kode yang terdistorsi memenuhi Void. Seluruh narasi di sekitar Kai mulai berputar mundur.
Pukulan Logistik: Memutar Balik Waktu
Dunia One Piece (Awal Bab 32):
Semuanya kembali ke momen di mana Zoro baru saja menyelesaikan aksi kehancuran di pantai Batu Kapur, dan Komandan Veridis mundur.
Zoro (Di tengah asap, pedangnya berasap): "Sanji! JAGA KAPTEN BODOH INI! AKU AKAN MENGHANCURKAN LOGIKA MEREKA!"
Nami (Panik): "Zoro! Kau menghancurkan seluruh pantai!"
Luffy (Gembira): "Wow! Ledakannya seru!"
Namun, ada yang berbeda. Sebuah aura Logika yang retak terlihat di sekitar Luffy dan Nami. Di tengah asap kehancuran, Kai muncul, tidak lagi sebagai pengamat meta, tetapi sebagai hantu naratif yang hampir tak terlihat, mencari Logika Power Stone yang ditinggalkan.
Kai (Hantu Naratif, Monolog Batin yang Putus Asa):Aku harus merebut kembali setiap kata Logis dan setiap aksi hype yang telah kutulis di bab-bab ini! Aku tidak bisa kalah dari Komentar Miring! Aku harus bertarung di dalam Flashback ini untuk mendapatkan kembali Eksistensi Fiktif-ku!
