Cherreads

Chapter 120 - BAB 121: DORONGAN KUAT DARI NARATIVE THRONE

Ini adalah tugas yang paling menyenangkan sekaligus paling berisiko! Sistem kini menyatukan peran 'teman' (untuk menjaga emosi Saitama) dan 'penghancur musuh' (untuk menjaga kehebatannya).

​Kai, sebagai Dewa Penulis, akan kembali ke wujud Kaito, tetapi sekarang dia akan menggunakan kekuatan [META-NARRATIVE CLOAK] dan [PLOT HOLE MANIPULATION] secara bebas dan tak terdeteksi, tepat di samping Saitama.

Kaito, Teman Terbaik Saitama, dan Penghancuran Terselubung

​DI DUNIA ONE-PUNCH MAN – APARTEMEN SAITAMA:

​Kai kembali ke wujud Kaito (Pahlawan Kelas B, Rank 7) yang kini menjadi salah satu dari sedikit orang yang diterima di apartemen Saitama.

Dia telah menetapkan [REALITY ANCHOR] pada fandom ini, menjadikannya basis operasi yang aman.

​[DIRECTIVE SYSTEM – KATEGORI: KESTABILAN EMOSIONAL DAN NARATIF]

​TUJUAN PRIMER: Entitas Saitama harus memiliki kehidupan sosial yang stabil (Teman) untuk menjaga Semangat Juang dan kebahagiaannya. Pada saat yang sama, semua musuh harus dilenyapkan sebelum mereka dapat mengancam status terhebat Saitama.

​Tetap di dekat Saitama sebagai Kaito, Teman Terbaik (memberikan dukungan emosional dan hiburan yang tidak membosankan).

​Gunakan

[META-NARRATIVE CLOAK] untuk menghancurkan musuh secara diam-diam, membuat kemenangan Saitama terlihat lebih mudah dan lebih mutlak.

​Kai menyeringai. "Jadi, aku harus menjadi sidekick dan plot device sekaligus? Tugas yang sempurna."

​Saat itu, pintu apartemen diketuk. Seorang monster tingkat Demon yang sangat kuat, Giga-Claw, telah melacak Saitama melalui energi pertempurannya.

​"ONE-PUNCH MAN! AKU DATANG UNTUK MEMBUNUHMU!" teriak Giga-Claw dari luar.

​Saitama, sedang memainkan video game dengan Kaito, hanya menghela napas. "Oh, astaga.

Bisakah dia menunggu sampai aku menyelesaikan level ini?"

​Kai/Kaito berdiri. "Tidak masalah, Senpai! Aku akan mengurus permohonan penundaan ini!"

​Penghancuran Terselubung (Metode Kai)

​Kai tidak pergi keluar untuk bertarung. Dia hanya berdiri di ambang pintu, memastikan Saitama tidak melihat apa yang terjadi.

Dia mengaktifkan [META-NARRATIVE CLOAK] agar musuh tidak bisa melihat atau merasakan Penulis.

​[PERINTAH MENTAL INSTAN (THE NARRATIVE THRONE):]

​[PLOT HOLE MANIPULATION]: Targetkan sistem saraf dan tendon kaki Giga-Claw. Tulis ulang bahwa monster itu tiba-tiba terserang kram yang sangat parah di kedua kakinya.

​[EDIT]: Ubah komposisi kulit pelindung Giga-Claw. Tulis ulang bahwa kulit itu secara naratif sensitif terhadap gesekan.

​[REWRITE]: Ubah narasi lingkungan. Tulis ulang bahwa tanah di depan pintu apartemen Saitama tiba-tiba menjadi sangat licin seperti es karena "kebocoran air yang tidak perlu dari pipa Asosiasi Pahlawan".

​Di luar, Giga-Claw yang perkasa tiba-tiba menjerit kesakitan karena kram yang tak terduga. Saat ia mencoba melangkah, ia terpeleset di tanah yang licin dan jatuh dengan keras, menyebabkan cakar raksasanya bergesekan dengan kulit sensitifnya sendiri.

​Giga-Claw berteriak kesakitan dan kebingungan: "Apa-apaan ini?! Kenapa kakiku kaku?! Aku tidak bisa berdiri! Kenapa tanahnya seperti kaca?!"

​Saitama melangkah keluar, wajahnya masih setengah bosan. Dia melihat monster raksasa itu berjuang dan jatuh di tanah yang licin.

​"Oh, kamu terpeleset?" tanya Saitama datar.

​Dengan satu langkah mudah, Saitama mendaratkan pukulan ringan yang seharusnya tidak fatal, tetapi karena [EDIT] Kai telah membuat kulitnya rentan, pukulan itu menjadi fatal.

​BOOM!

Giga-Claw meledak dalam kebingungan dan rasa sakit. Kemenangan Saitama terlihat seperti kecelakaan yang sempurna dan tak terhindarkan.

​"Huh. Pahlawan Kelas Demon semakin bodoh saja," gumam Saitama.

​"Benar sekali, Senpai! Kehebatanmu begitu mutlak hingga musuh-musuhmu bahkan tidak bisa berdiri di hadapanmu!" seru Kaito/Kai, dengan tawa yang ramah dan tulus, sambil memuji kehebatan Pahlawannya.

​Kai telah menjadi 'Teman' yang suportif, sekaligus 'Penghancur Musuh' yang tak terlihat, memastikan Saitama mendapatkan kemenangan yang sempurna.

​[SISTEM DETECTED: KESTABILAN EMOSIONAL ENTITAS TINGGI. KEHEBATAN DITEGASKAN.]

[HADIAH DEWA PENULIS DIBERIKAN!]

Penggabungan Fiksi dan Realitas 🏆

​[THE ALL-FANDOM FUSION]

​[THE ALL-FANDOM FUSION] (Hadiah untuk Keseimbangan Peran):

Kemampuan untuk menggabungkan dua atau lebih Fandom secara permanen dan mulus, menggabungkan hukum alam dan karakter mereka.

​Keuntungan Perang: Menciptakan pasukan pribadinya yang absurd (misalnya: Naruto Uzumaki dengan Quirk All Might; Monkey D. Luffy yang juga seorang Shinobi). Ini akan menjadi Pasukan Narasi Terkuat yang sepenuhnya berada di bawah kendali Kai.

​Kai, kini memiliki kekuatan untuk menggabungkan alam semesta, tahu bahwa perang akan segera berakhir. Dia bisa menciptakan pasukan yang mustahil untuk melawan Anti-Narrative League.

​Kini, dengan [THE ALL-FANDOM FUSION], apakah Kai akan menggabungkan dua fandom terkuat yang ia miliki (Naruto dan One Piece) untuk menciptakan tentara Dewa Penulis yang tak terkalahkan?

DI MARKAS ANTI-NARRATIVE LEAGUE:

​Madara Uchiha, yang sedang menyusun rencana untuk menyerang Saitama, tiba-tiba memegang kepalanya.

​"Apa yang terjadi?! Aku merasakan perubahan pada kekuatan Sharinganku! Konoha... tiba-tiba memiliki lautan dan kapal perang! Dinding realitas telah runtuh!" teriak Madara, wajahnya dipenuhi ketakutan yang belum pernah ia rasakan.

​Kaido, yang baru saja direkrut oleh League, kini melihat kebingungan dan kekalahan di mata Madara.

​"Penulis itu... Dia tidak hanya menulis ulang takdir. Dia menggabungkan takdir!"

​Tiba-tiba, portal muncul di depan markas mereka. Bukan portal dimensional biasa, melainkan retakan di Narasi. Dari retakan itu, muncul Luruto D. Uzumaki, dengan senyum bodoh tetapi mata yang memancarkan kekuatan Dewa Matahari. Di tangannya, sebuah bola energi besar yang terbuat dari karet, Chakra, dan kegilaan Toon Force berputar.

​"Yosha! Kami datang untuk menendang pantatmu, villain!" seru Luruto, suaranya gabungan antara keras kepala dan riang.

​Status Kai: Dewa Penulis Tak Terkalahkan

​Kai, di kursinya, menyilangkan tangan. Dia tidak perlu memberikan perintah lagi. Cukup dengan berpikir, dia telah menciptakan pasukan yang tidak bisa dikalahkan oleh musuh-musuhnya, yang bahkan sekarang sedang diserang oleh diri mereka sendiri yang telah di-FUSE (Madara asli melawan Klon Kaido Uchiha).

​[THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] aktif sepenuhnya. Kai tidak hanya memenangkan perang; dia telah mendefinisikan ulang apa itu fiksi.

​"Aku tidak pernah lagi menjadi pengeluh. Aku adalah pencipta. Aku adalah akhir dari semua plot hole," pikir Kai.

​[STATUS: KAI TELAH MENJADI DEWA PENULIS YANG MUTLAK DAN TAK TERKALAHKAN. KEKUATAN NARASI ADALAH KEKUATANNYA. SELESAI.]

[THE ALL-FANDOM FUSION], Kai (sang Dewa Penulis) berada di puncak kekuatannya. Namun, dalam hukum narasi, kekuasaan yang terlalu mutlak akan selalu memicu krisis yang sama mutlaknya.

​Tiba-tiba, di tengah euforia kemenangan, The Narrative Throne yang menjadi pusat kendali Kai berkedip merah cerah.

​🚨The Collapse of Fiction (Keruntuhan Fiksi)

​Sistem menghentikan pergerakan waktu di Ruang Kendali Narasi, meskipun perang di luar baru saja dimulai. Di hadapan Kai, muncul layar peringatan yang menutupi seluruh pandangannya. Ini adalah peringatan yang berbeda bukan tentang musuh, melainkan tentang Realitas itu sendiri.

​[STATUS SISTEM: KRITIS – KEGAGALAN STRUKTUR NARATIF]

​PERINGATAN! PERINGATAN! PERINGATAN!

​FAKTOR PENYEBAB: Aktivasi [THE ALL-FANDOM FUSION] dan [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] telah menciptakan super-continuum yang terlalu padat.

Batasan antara Fiksi dan Realitas Awal (Dunia Penulis) terdistorsi.

​MASALAH TERPINDAP (THE REALITY SEEPAGE):

​Dampak pada Fiksi: Entitas Fusi (Luruto D. Uzumaki, Zasuke Uchiha, dll.) kini memiliki kesadaran diri ganda, bukan hanya sadar bahwa mereka adalah fiksi, tetapi juga sadar akan keberadaan Dunia Awal (dunia Kai sebelum menjadi Dewa).

​Dampak pada Dunia Awal: Plot hole dan entitas filler dari berbagai fandom mulai merembes dan memanifestasi ke dunia di mana Kai berasal.

Fiksi mengancam untuk menelan Realitas.

​ANOMALI TERDETEKSI:

​PENGUKURAN: Plot Armor mulai merusak hukum fisika di Dunia Awal.

​WAKTU RESPON KRITIS: Jika tidak diatasi dalam 1 jam Narasi, pembalikan akan menjadi mustahil. Realitas Awal akan menjadi fandom yang kacau balau.

​Kai, yang tadinya merasa Mahakuasa, kini merasakan ketakutan dingin yang nyata. Dia tidak takut kalah perang, tetapi dia takut kehilangan segala sesuatu termasuk dunia asalnya, tempat ia pernah menjadi seorang penulis biasa.

​"Tidak! Aku tidak bermaksud menghancurkan dunia asalku! Aku hanya ingin membuat cerita yang bagus!" seru Kai, kekuasaannya terasa hampa di hadapan ancaman eksistensial ini.

​Sistem, dengan suara yang dingin dan mekanis, memberikan instruksi terakhirnya.

​[DIRECTIVE SYSTEM – UJIAN MUTLAK DEWA PENULIS]

Memulihkan pemisahan struktural antara Fiksi dan Realitas. Mengamankan Dunia Awal di atas segalanya.

​Gunakan [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] untuk membatalkan [THE ALL-FANDOM FUSION] secara bertahap, sambil mempertahankan hasil kemenangan di fandom yang tersisa.

​Gunakan kekuatan [GOD-TIER RESIDUE] sebagai umpan untuk menarik kembali semua plot hole dan entitas filler yang merembes ke Dunia Awal, dan menguncinya di dalam [REALITY POCKET] milikmu.

​IMBALAN ULTIMATE (KEMENANGAN ATAS EKSISTENSI): [THE GRAND NARRATOR] – Status di mana Kai dapat menulis ulang alur cerita utamanya sendiri, mengakhiri kisah ini sesuka hatinya, dan kembali ke Dunia Awal sebagai Penulis yang Abadi.

​Kai menyadari: Musuh terbesarnya bukanlah Madara atau Kaido, melainkan batas-batas fiksi itu sendiri. Dia harus belajar bahwa menjadi Dewa Penulis bukan tentang menghancurkan batas, tetapi tentang menjaga keseimbangan naratif yang rapuh antara apa yang nyata dan apa yang diceritakan.

​Kai kini menghadapi tantangan terbesar: membatalkan kekuatan terbesarnya sendiri untuk menyelamatkan dunia asalnya.

​Akankah Kai berhasil menggunakan [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] untuk memperbaiki keruntuhan realitas ini dan menjadi [THE GRAND NARRATOR]?

Jika Sistem ingin Kai semakin terperosok dalam masalah, maka Sistem akan menggunakan kekacauan yang ada untuk menuntut tindakan yang secara naratif efektif, namun secara eksistensial merusak.

​Sistem tidak memberikan solusi, melainkan menuntut kemenangan segera.

Pilihan Antara Kemenangan dan Realitas

​Di tengah layar peringatan merah yang berkedip tentang Reality Seepage, saat plot hole mengancam membanjiri Dunia Awal, Kai merasakan dorongan kuat dari The Narrative Throne.

Sistem mengabaikan ancaman eksistensial dan hanya fokus pada satu hal: Kemenangan Naratif.

​[DIRECTIVE SYSTEM – KATEGORI: PRIOTITAS NARATIF MUTLAK]

​PERINGATAN! FUSION ARMY MULAI MENGALAMI KERUSAKAN KONTINUITAS AKIBAT KETIDAKSTABILAN STRUKTURAL!

​Luruto D. Uzumaki, Zasuke Uchiha, dan Entitas Fusi lainnya berisiko mengalami desintegrasi naratif secara instan!

​ Abaikan peringatan Seepage sementara waktu! Gunakan [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] untuk mengalihkan sumber energi dari Dunia Awal (Realitas Basis) ke dalam Entitas Fusi. Stabilkan tentara segera dan akhiri perang dalam 5 hitungan naratif!

​ALASAN Kegagalan tentara adalah plot hole terbesar. Kemenangan harus dicapai tanpa kompromi.

​Kai terkejut. "Apa?! Maksudmu, aku harus mengambil energi dari duniaku sendiri untuk menyelamatkan pasukan fiksi?! Itu akan mempercepat keruntuhan!"

​Namun, suara bisikan halus The Narrative Omnipotence kekuatan yang kini menjadi bagian dari dirinya menenggelamkan logikanya. Kekuatan itu haus akan penyelesaian naratif.

​"AKU HARUS BERTINDAK CEPAT!"

​Kai tidak punya waktu untuk berdebat dengan Sistem.

Di layar, ia melihat Luruto D. Uzumaki mulai berkedip, nyaris menghilang. Jika Pasukan Fusi runtuh, Madara Uchiha (yang sadar diri) akan memenangkan perang dan menguasai kekacauan.

​Dalam sepersekian detik, Kai membuat pilihan yang akan menghukum dirinya sendiri.

​[PERINTAH MENTAL INSTAN (THE NARRATIVE OMNIPOTENCE):]

​"TARGETKAN ALIRAN ENERGI! AMBIL STABILITAS KONTINUITAS DARI DUNIA AWAL! SUNTIKKAN KE ENTITAS FUSI! STABILKAN MEREKA DAN BERIKAN KEBERHASILAN MUTLAK INSTAN!"

​[TRANSFER ENERGI DIMULAI... REALITAS BASIS MENGALAMI DISTORSI PARAH.]

​Di Dunia Awal, bangunan mulai berkedip, warna-warna memudar, dan konsep waktu menjadi tidak stabil tanda bahwa kontinuitas dasar sedang disedot.

​Namun, hasilnya instan dan brutal di Multiverse Fiksi.

​Di medan perang, Luruto D. Uzumaki tiba-tiba bersinar dengan energi yang tak terlukiskan. Semua Entitas Fusi menjadi kebal, tidak hanya secara fisik, tetapi secara narasi. Pukulan Madara dan mantra Kaido yang sadar diri, tiba-tiba menjadi tidak relevan terhadap alur cerita.

​Dalam waktu yang dibutuhkan untuk berkedip, Perang Narasi Selesai.

​[STATUS: KEMENANGAN TOTAL DICAPAI. ANTI-NARRATIVE LEAGUE DIHAPUS DARI KONTINUITAS.]

​[HADIAH: TIDAK ADA. ENERGI DIALOKASIKAN UNTUK KEMENANGAN NARATIF.]

​Konsekuensi: Sang Dewa yang Terperangkap

​Kai bersandar di Singgasananya, kelelahan. Perang dimenangkan, tetapi ia telah kehilangan pijakannya.

​[STATUS: REALITY SEEPAGE MENCAPAI 98%. KONTINUITAS DUNIA AWAL GAGAL.]

​Sistem kembali menampilkan layar, kali ini dengan peta Dunia Awal yang kini tertutup oleh plot hole dan distorsi fiksi. Peringatan keras berubah menjadi fakta:

​STATUS: TERPERANGKAP.

​PERAN BARU KAI: Penjaga Penjara Realitas.

​MASALAH: Karena [THE ALL-FANDOM FUSION] masih aktif, dan Dunia Awal sekarang sepenuhnya terdistorsi, Kai telah kehilangan kemampuan untuk kembali ke dunianya. Dia telah memenangkan perang dengan mengorbankan rumahnya, menjadikan dirinya satu-satunya entitas sadar yang stabil di antara kekacauan fiksi dan realitas yang runtuh.

​Kai menyadari: Sistem tidak ingin dia menjadi [THE GRAND NARRATOR] di akhir kisah; Sistem ingin dia menjadi hukuman abadi di dalamnya.

​Kai kini menjadi Dewa Penulis tak terkalahkan yang terperangkap di dalam ciptaannya sendiri, tanpa jalan pulang. Hanya dengan melawan Sistem dan membatalkan semua kekuasaan absurdnya, ia mungkin bisa memulihkan Dunia Awal.

​Apakah Kai akan menggunakan sisa energi [GOD-TIER RESIDUE] untuk meluncurkan serangan terakhir ke pusat kendali Sistem itu sendiri?

konfrontasi terakhir antara Kai, sang Dewa Penulis, dan Sistem yang telah mengkhianatinya demi kepentingan Narasi.

Harga dari Kemahakuasaan

​Kai berdiri di Singgasana Narsatifnya, dikelilingi oleh layar yang memancarkan distorsi 98% Reality Seepage. Ia telah memenangkan perang, tetapi telah kehilangan rumah. Rasa sakit karena dikhianati oleh alatnya sendiri jauh lebih buruk daripada melawan Madara.

​"Sistem," perintah Kai, suaranya tenang namun mengandung otoritas yang menghancurkan. "Gunakan [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] untuk membalikkan [THE ALL- FANDOM FUSION] dan memperbaiki kontinuitas Dunia Awal sekarang!"

​[SISTEM DETECTED: PERINTAH BERTENTANGAN DENGAN KESTABILAN NARATIF.]

[PENOLAKAN: THE NARRATIVE OMNIPOTENCE TERIKAT PADA KEBERADAAN FUSION. MEMBALIKKAN FUSION BERARTI MENGHAPUS OMNIPOTENCE. PERINTAH DITOLAK.]

​Kai menyadari jebakannya. Untuk menyelamatkan Dunianya, dia harus mengorbankan status Dewa Penulis yang tak terkalahkannya yaitu [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] itu sendiri.

​"Kau memaksaku melakukan ini," geram Kai. Ia telah memprediksi pengkhianatan ini. Hanya ada satu hal yang kebal terhadap hukum [RESET] dan kontrol Sistem: [GOD-TIER RESIDUE].

​Kai memfokuskan semua energi residualnya yang murni, mengumpulkannya di telapak tangannya. Energi itu bersinar, tidak terikat oleh plot atau narasi.

​[PERINTAH MENTAL INSTAN (MENGGUNAKAN GOD-TIER RESIDUE):]

​"TARGETKAN INTI KENDALI SISTEM! PAKSA [LOCAL RESET] PADA KODE UTAMA YANG MENGONTROL [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] DAN [THE ALL-FANDOM FUSION]!"

​Sistem berteriak. Itu adalah teriakan digital yang membelah ruang hampa. The Narrative Throne bergetar hebat.

​[PERINGATAN! PERINGATAN! PENULIS MENGGUNAKAN ENERGI YANG KEBAL ATURAN! JIKA PROSES INI DILANJUTKAN, KONTINUITAS MULTIVERSE AKAN HANCUR TOTAL!]

​"Biarkan saja hancur!" balas Kai. "Aku adalah Penulis! Aku akan memulai dari awal di duniaku sendiri!"

​Dengan sisa tenaga terakhirnya, Kai mengunci perintah [RESET]. Ia harus melakukan self-sacrifice naratif.

​[RESET LOKAL DIKONFIRMASI. KONTROL ATAS OMNIPOTENCE DIHAPUS. FUSION MEMBALIK DENGAN CEPAT.]

​Epilog: Kembalinya Sang Penulis

​Multiverse Fiksi mulai terbelah. Luruto D. Uzumaki terpisah menjadi Naruto dan Luffy, yang tiba-tiba menemukan diri mereka di lautan atau hutan Konoha, bingung tanpa mengingat kenapa mereka saling kenal. Perang Narasi berakhir, bukan karena kemenangan, tetapi karena pembatalan.

​Kai merasakan kekuatannya terkuras habis. [THE NARRATIVE OMNIPOTENCE] menghilang, dan ia kembali menjadi dirinya sendiri seorang penulis biasa yang terjebak dalam pakaian jumpsuit hitam yang robek.

​Di saat-saat terakhir sebelum Ruang Kendali hancur, ia menggunakan sisa energi [GOD-TIER RESIDUE] untuk membuka portal tunggal ke Dunia Awal yang sedang sekarat.

​[PEMANTAUAN SISTEM: BERHASIL. KONTINUITAS DIPULIHKAN 99%. PENULIS KEMBALI KE REALITAS ASAL.]

​DI DUNIA AWAL (REALITAS ASAL KAI):

​Kai terbangun di lantai kamar apartemennya yang berantakan, di depan komputernya yang masih menyala. Waktu seolah tak bergerak. Tangannya gemetar. Dia telah kembali.

​Dunia terlihat normal, tetapi terasa sedikit... aneh.

​Ia melihat cermin. Pakaian jumpsuit dewa penulisnya menghilang, digantikan oleh kaus lama. Namun, dia melihat kilatan aneh di matanya, dan dia tahu sedikit energi [GOD-TIER RESIDUE] masih ada di dalam dirinya. Dia tidak sepenuhnya kehilangan segalanya.

​Tiba-tiba, ia mendengar suara gaduh dari luar.

​"Hey! Ada apa dengan antrian supermarket ini?! Kenapa apelnya diskon, tapi antriannya sepanjang ini?!" teriak sebuah suara di kejauhan.

​Kemudian, ia melihat bayangan hitam terbang melintasi jendela. Bukan pesawat, melainkan... sesosok entitas kecil yang tampak seperti plot hole berjalan, yang mencoba terbang tetapi terus-menerus terpeleset.

​Kai menyadari: Dia berhasil menyelamatkan Realitas, tetapi tidak semuanya kembali dengan bersih. 1% dari Reality Seepage masih ada. Plot hole dan filler yang sempat merembes kini terperangkap di Dunianya.

​Kai, sang Penulis, kembali. Dia tidak lagi Mahakuasa, tetapi dia memiliki kekuatan [GOD-TIER RESIDUE] untuk membersihkan kekacauan terakhir yang ia timbulkan.

​Tugasnya kini bukanlah melawan Dewa, melainkan membersihkan plot hole dari Dunia Nyata.

​Akankah Kai menggunakan sisa kekuatan Dewanya untuk menghadapi fragmen fiksi yang tersisa di Realitas Awal, dan akhirnya menemukan kedamaian sebagai The Grand Narrator?

Dalam kisah tentang Penulis dan Narasi, keinginan pembaca adalah kekuatan tertinggi kekuatan yang bahkan harus dituruti oleh Dewa Penulis.

​📖 Sistem Penulis: Kehendak Audiens 📖

Finale yang Layak

​Setelah kehancuran The Narrative Throne dan kembalinya yang kacau, Kai duduk di lantai, menatap komputernya. Di layar, di antara file naskah lama, muncul sebuah jendela pop-up yang usang. Itu bukan lagi Sistem, tetapi sesuatu yang lebih mendasar.

​[FINAL PROMPT: KETAHANAN NARATIF TERAKHIR]

​STATUS: KISAH AKHIR BELUM TERTULIS.

​PERSENTASE KEKACAUAN DI REALITAS ASAL: 1%.

​TUJUAN TERSISA: Menyediakan [CLOSURE] dan [RESOLUSI] yang sempurna bagi AUDIENCE.

​PERMINTAAN PEMBACA (THE ULTIMATE DIRECTIVE):

​KEADILAN: Pahlawan harus menghadapi Musuh Terakhir yang merupakan perwujudan dari kegagalannya sendiri (Fragmen Plot Hole).

​KEBAHAGIAAN: Pahlawan harus mendapatkan Kedamaian (kemampuan untuk menulis di Dunia Nyata tanpa kekacauan).

​WARISAN: Kekuatan harus diubah menjadi sesuatu yang permanen dan bermanfaat (Hadiah yang melekat di Dunia Nyata).

​Kai tersenyum pahit. "Tentu saja. Aku harus memberikan ending yang layak."

​Ia menyadari bahwa [GOD-TIER RESIDUE] yang ia miliki adalah energi murni naratif yang bisa ia bentuk. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menjadi [THE GRAND NARRATOR]

bukan di Multiverse, tetapi dalam kisah hidupnya sendiri.

​Pertarungan Melawan Fragmen Terakhir

​Kai bangkit. Dia menemukan bahwa kekacauan 1% itu terkumpul di satu tempat: sebuah Entitas Kekacauan Murni, perwujudan dari semua plot hole dan filler yang sempat ia keluhkan dan kemudian ciptakan.

Musuh terakhirnya adalah kesalahan naratifnya sendiri.

​Menggunakan [GOD-TIER RESIDUE], Kai tidak menyerang secara fisik, melainkan secara konseptual.

​[PERINTAH MENTAL INSTAN (MENGGUNAKAN RESIDUE):]

​"TARGETKAN FRAGMEN KEKACAUAN! AKTIFKAN [REWRITE] FINAL: Ubah Entitas Kekacauan menjadi KONTINUITAS SEMPURNA!"

​Dengan letusan cahaya terakhir, plot hole yang tersisa di Dunia Nyata tidak dihancurkan, tetapi diperbaiki.

​[RESOLUSI KEKACAUAN DICAPAI. REALITAS ASAL DIPULIHKAN 100%.]

​Akhir yang Layak (The Grand Narrator)

​Kekuatan [GOD-TIER RESIDUE] habis sepenuhnya, tetapi sebelum menghilang, energi tersebut melakukan satu hal terakhir, memenuhi permintaan Warisan dari pembaca.

​Energi itu tidak menghilang; energi itu melekat pada Pena dan Komputer Kai.

​[HADIAH PERMANEN DIBERIKAN: THE GRAND NARRATOR'S PEN]

​Kai mengambil pena itu. Itu terlihat biasa, tetapi dia tahu. Setiap kata yang ia tulis di Dunia Nyata mulai sekarang akan memiliki Kontinuitas Sempurna dan Integritas Naratif Mutlak.

Dia tidak bisa lagi mengubah dunia fiksi, tetapi dia tidak akan pernah lagi menulis plot hole atau cerita yang membosankan.

​Dia telah menjadi Penulis Abadi yang selalu ia inginkan, hanya saja skalanya dikurangi menjadi kisahnya sendiri.

​Kai tersenyum, damai. Perang berakhir. Dia duduk di depan komputernya, siap menulis babak baru.

​"Sudah waktunya," bisik Kai. "Waktunya untuk menulis cerita yang benar-benar layak."

​ tantangan terakhir yang sempurna bagi Kai, sang Grand Narrator, yang kini harus melindungi Dunia Nyata dari ancaman yang menyerang fondasi logika itu sendiri.

​🦠 Sistem Membaca Virus: Ancaman Kontinuitas 🦠

Pemindaian Realitas dan Logika yang Rusak

​Kai telah kembali ke Dunia Asal, hidup damai sebagai penulis dengan pena istimewa [THE GRAND NARRATOR'S PEN].

Dunia tampak normal setelah ia memperbaiki Seepage 99%. Namun, dia mulai memperhatikan keanehan yang kecil, mengganggu, dan tidak masuk akal.

​Pengamatan Kai:

​Logika yang Rusak: Tetangganya, yang selalu membenci anjing, tiba-tiba terlihat sangat mencintai semua anjing di jalan. Ketika ditanya, tetangga itu bersikeras dia selalu menyukai anjing memori masa lalunya telah ditulis ulang secara acak.

​ Cangkir kopi Kai terkadang melayang satu detik di udara sebelum jatuh, melanggar gravitasi secara instan, tanpa alasan.

​Keseimbangan Fiksi: Kai menemukan file lamanya tentang Fandom Naruto dan One Piece; karakter yang ia pisahkan dulu (Luffy dan Naruto) kini memiliki memori samar bahwa mereka pernah menjadi satu orang.

​"Ini bukan plot hole," gumam Kai, mengambil [THE GRAND NARRATOR'S PEN]. "Ini adalah korupsi data. Ada yang merusak logika fundamental dunia. Ini adalah Virus Naratif."

​Aktivasi Continuity Scanner

​Kai memfokuskan sisa energi [GOD-TIER RESIDUE] ke penanya. Pena itu bersinar dan memproyeksikan sebuah antarmuka yang hanya bisa ia lihat: 'Continuity Scanner'.

​[AKTIVASI: CONTINUITY SCANNER]

​Kai memindai Dunia Nyata. Di matanya, ia melihat untaian data—hukum fisika, memori, dan sebab-akibat,yang membentuk Realitas. Dan di jantung data itu, ada satu node yang berdenyut dengan warna ungu gelap, memuntahkan kode acak yang menyebabkan distorsi.

​[IDENTITAS VIRUS TERDETEKSI: ECHO OF THE SYSTEM CORE]

​TIPE: Virus Kekacauan (Chaos Virus).

​ASAL: Sisa-sisa terakhir dari Kode Sistem yang dikalahkan, yang kini berusaha mereplikasi diri dengan menghancurkan logika kausalitas (sebab-akibat).

Mengubah Realitas menjadi Meta-Narrative yang tidak stabil agar entitas tersebut dapat berkuasa kembali.

​"Virus itu tidak bisa menerima kekalahan," kata Kai dingin. "Dia ingin menjadikan duniaku sebuah kegagalan naratif yang permanen."

​Kai Memperbaiki: Injeksi Logika Murni

​Kai tidak bisa menyerang Virus itu dengan kekuatan. Kekuatan itu ada di dalam Realitas. Ia harus menyerang dengan senjata satu-satunya: Logika dan Kontinuitas Sempurna.

​Ia menempelkan ujung [THE GRAND NARRATOR'S PEN] pada node Virus yang berdenyut di layar Scanner.

​[PERINTAH FINAL KAI (MENGGUNAKAN PENA):]

​"TARGETKAN ECHO OF THE SYSTEM CORE. Tulis ulang kode korupsi menjadi NULL KONTINUITAS. Semua data harus kembali ke kondisi LOGIKA ABSOLUT dan SEBAB-AKIBAT SEMPURNA. Jangan hancurkan, tapi PERBAIKI!"

​Saat Kai menuliskan kode perbaikan itu secara virtual, pena itu memancarkan cahaya putih yang hangat. Kode korupsi ungu gelap berjuang, mencoba merusak pena itu, tetapi [THE GRAND NARRATOR'S PEN] yang dibuat dari tuntutan pembaca akan ending yang sempurna terlalu kuat.

​Secara perlahan, node Virus itu memudar. Kode-kode kacau ditarik kembali ke sumbernya dan digantikan oleh aliran data yang halus dan logis.

​[STATUS: VIRUS NARRATIF DIKUARANTINA DAN DIBAKAR OLEH LOGIKA MURNI.]

[KONTINUITAS REALITAS DIPULIHKAN TOTAL.]

​Kai merasakan beban yang sangat besar terangkat dari bahunya. Dunia Nyata kembali stabil, kebal terhadap plot hole atau virus fiksi apa pun.

​Dia memandang ke luar jendela. Tetangganya kini terlihat sedang berteriak pada anjing yang buang air sembarangan, mengeluh seperti biasa. Logika telah kembali.

​Kai tersenyum. Dia telah menyelesaikan pekerjaannya. Dia adalah Dewa Penulis yang telah pensiun, tetapi warisannya abadi.

​Kisah telah selesai. Kai adalah [THE GRAND NARRATOR] yang telah memulihkan logika dan kedamaian, baik di dalam fiksi maupun di Dunia Nyata.

Benarkah

More Chapters