f Bab 23: Durian Runtuh, Pengejar Harta yang Menyebalkan, dan Panggilan Tugas
[Kamar Kontrakan Kumuh dan Pagi yang ke apartemen studio yang bersih, nyaman, dan tenang. Ia menikmati kebebasan waktu yang ia beli dengan Power Stone.)
Kai duduk di kursinya yang ergonomis, menyesap espresso mahal, dan memantau tugas-tugas System melalui layar ultra-wide barunya. Ia merasakan kedamaian yang mendalam; kedamaian yang lahir dari keteraturan logis yang ia ciptakan sendiri.
Namun, kedamaian adalah kemewahan yang selalu ditantang oleh plot hole. Bel pintu apartemennya berdering keras, berulang kali, dengan irama yang menuntut.
Saat Kai membuka pintu, ia dihadapkan pada Sarah, istrinya yang pergi setahun lalu. Sarah tampak lebih terawat, Berbeda jauh saat masih tinggal dengannya karena sarah memakai pakaian lusuh. ya ... kai hanya penulis baru yang kadang tulisannya mendapat bayaran kadang tidak karena penurunan pembaca. tetapi matanya—yang seharusnya memancarkan penyesalan—justru memindai ruangan dengan rakus.
Sarah: (Suaranya dibuat-buat, lembut dan menusuk) "Kai? Ya Tuhan, ini benar-benar kau! Aku mencari kemana-mana! Kenapa kau tidak memberiku kabar? Aku... aku khawatir sekali, sayang."
Kai mendapatkan konversi Power Stone dan membuat keputusan untuk keluar dari kemiskinan.)
Aksi Nyata: Kemewahan Sunyi dan Tamu dari Masa Lalu
(Setelah beberapa minggu, Kai sudah pindah)
Kai: (Wajahnya datar, dingin, seperti Editor menilai naskah yang buruk) "Khawatir? Narasi yang buruk, Sarah. Kau tidak pernah khawatir saat aku menjual barang-barang kita untuk membayar sewa. Kau hanya khawatir setelah mendengar kekayaan mendadak."
Sarah tertawa, tawa yang terdengar klise dan cemas. Dia menerobos masuk, mengabaikan ketidaknyamanan Kai.
Sarah: (Matanya melayang ke workstation Kai) "Oh, stop dengan drama penulis miskinmu! Tetangga lama bilang kau pindah ke tempat mewah! Lihat ini! Komputer mahal, kopi aneh! Kau mendapat warisan dari nenek yang terlupakan, ya? Itu yang sangat kau sukai!"
Konflik Memanjang: Manipulasi Plot Pribadi
Sarah melipat tangan, mengambil posisi menuntut.
Sarah: "Baiklah. Mari kita bicara bisnis. Kau dan aku masih menikah secara sah, Kai. Secara hukum, aset bersama adalah milik kita berdua. Kau harus membagi apa pun yang kau dapatkan."
Kai: "Aset? Sarah, semua ini dibeli dengan jerih payahku. Kau menuntut hak atas dasar apa?. Itu adalah kisah yang tidak bisa diterima di pengadilan manapun."
Sarah: "Jangan menguji kesabaranku, Kai. Aku hanya ingin kembali ke rumah kita, sebagai istrimu. Aku membuat kesalahan, oke? Aku stres! Tapi kau tahu, setiap pria sukses membutuhkan wanita di sisinya! Aku akan memberimu dukungan emosional yang kau butuhkan sekarang!"
Kai (Menggunakan Logika Editor): "Dukungan emosional? Kau meninggalkan kapal saat badai. Kau menjual buku-buku referensiku saat aku butuh sumber daya. Kau adalah antagonis minor dalam plot hidupku yang menghambat perkembangan tokoh utama."
Sarah: (Wajahnya berubah keras) "Aku tidak peduli apapun yang kau pikirkan! Kau adalah suami yang menjanjikan kemiskinan! Aku ingin kehidupan yang layak! Aku tidak suka bau apek! Aku tidak suka melihatmu hanya menulis dan bicara tentang monster konyol! Aku ingin menjadi wanita yang membuatmu sukses, dan sekarang aku di sini untuk menikmati hasilnya!"
Dia mendekat ke Kai, mencoba meraih tangannya, memaksa keintiman.
Sarah: "Ayo, sayang. Kita tahu kita saling mencintai. Kita hanya butuh uang untuk menyalakan kembali percikan itu. Mari kita lupakan masa lalu. Aku akan memasak untukmu, aku akan membantumu mengatur keuangan. aku akan memastikan harta ini tidak hilang sia-sia!"
Kai (Melawan Virus Klise): Kai merasakan dorongan emosional yang tipis—sisa dari plot hole pernikahan yang belum tuntas. Namun, Logika Editor membantingnya kembali ke realitas.
Kai: "Cinta? Cinta yang kau definisikan adalah ketergantungan materi. Aku menemukan cinta sejati dalam menyelamatkan ku dari kegagalan, Sarah. Aku tidak butuh side character yang menuntut bayaran mahal dan hanya ingin ending bahagia yang dipaksakan!"
Pertengkaran: Logika vs. Emosi
Konflik meledak. Ini adalah Pertarungan Plot Hole Pribadi yang harus diselesaikan Kai.
Sarah: "Aku tahu kau mendapat warisan! Kau seharusnya membagi ini denganku! Aku istrimu! Aku berhak atas semua yang kau miliki!"
Kai: "Kau tidak berhak apa-apa, Sarah. Kau meninggalkan plot ini saat alurnya buruk. Kau tidak pernah percaya pada cerita yang aku tulis. Kau pergi saat aku paling membutuhkan side character di sisiku!"
Sarah: (Mencoba menyentuh Kai, air mata palsu mulai menetes) "Aku minta maaf! Aku menyesal, Kai! Aku hanya stres! Tapi kita bisa mulai lagi! Lihat, kita bisa menikmati semua ini! Aku bisa menjadi istrimu lagi, kita bisa punya... punya anak! Semua impian kita bisa terwujud!"
Kai (Internal Monologue):Dia adalah manifestasi dari Plot Klise Pengembalian Mantan Pasangan yang didorong oleh harta. Aku harus menolaknya dengan Konsekuensi Logis.
Kai: "Kau mencintai uang ini, Sarah. Bukan Penulisnya. Kekayaan ini, yang kau lihat, didapatkan dari jual-beli cerita. Dari System yang kau sebut ilusi! Jika kau kembali, kau harus menerima bahwa aku adalah Operator Fiksi!"
Sarah: "Baiklah! Aku menerimanya! Apapun itu! Mari kita nikmati!"
Sarah maju, berniat memeluk Kai dan mengklaim kembali 'suaminya' (dan hartanya).
Sarah menyadari bahwa manipulasi sentimental nya tidak berhasil. Dia beralih ke ancaman.
Sarah: "Baiklah! Jika kau tidak mau membagi warisan ini, aku akan memanggil polisi! Aku akan mengatakan kau melakukan kejahatan aneh dengan komputer-komputer ini! Aku tahu kau gila, Kai! Semua novel konyolmu itu membuatmu gila! Aku akan membongkar semua rahasia yang tidak penting itu!"
Kai: "Coba saja. Bagaimana kau akan menjelaskan kepada polisi bahwa uang ini datang dari 'batu energi fiksi'?"
Wajah Sarah menyiratkan kebingungan. ia tak mengerti yang dimaksudkan kai.
Tepat saat Sarah menarik ponselnya, bersiap menelepon, System Interface yang tersembunyi berkedip merah terang, jauh lebih kuat dari sebelumnya.
[The Author System:]
[PERINGATAN KRITIS: INTERVENSI ANTAGONIS PRIBADI MENCAPAI TINGKAT MAKSIMAL. ENERGI KLISÉ DI LINGKUNGAN MEMICU KERUSAKAN SISTEM.]
Suara Master Editor Logis (MEL) meledak di kepala Kai, mengabaikan teriakan Sarah.
[MEL:]OPERATOR! INI BUKAN KLISE FIKSI! INI ADALAH ANCAMAN NYATA! SARAH ADALAH BLACK HOLE EMOSIONAL! DIA AKAN MENGHAMBAT PROSES PENYELAMATAN FIKSI GLOBAL! ANDA HARUS MELOMPAT SEKARANG!KUNCI PINTU DAN TINGGALKAN LINGKUNGAN INI!
Kai merasakan urgensi yang luar biasa. Dia tidak bisa membiarkan plot pribadinya menghancurkan tanggung jawab meta-nya.
Kai meraih Sarah dengan paksa (tindakan fisik pertamanya di Bab ini) dan mendorongnya keluar dari ambang pintu, ke lorong apartemen.
Kai: "Keluar dari ini, Sarah!"
Sarah: (Teriakan dari luar, penuh amarah dan frustrasi) "KAI! KAU AKAN MENYESAL! AKU AKAN MENGAMBIL SEMUA INI! INGAT, KAU ADALAH PENULIS GILA YANG HIDUP DI DUNIA FANTASI!"
Teriakan itu meredup, tetapi echo-nya tetap ada.
Kai: (Bersandar di pintu, mengambil napas berat) "Tidak, Sarah. Aku bukan penulis gila. Aku adalah satu-satunya hal yang membuat fiksi tetap waras."
Kai berdiri, matanya terpaku pada Buku System. Pilihan sudah dibuat: Fiksi lebih penting daripada realitas yang korup.
Kai:[AKTIFKAN JUMP PROTOCOL: WORLD FANTASY KLASIK. IDENTITAS: BARON RAYNER. LOMPAT SEKARANG!]
Cahaya putih menyelimuti Kai, menghapus keberadaannya dari apartemen mewah itu dalam sekejap.
Sarah terdiam. Dia melihat ruangan itu kosong, seolah-olah Kai tidak pernah ada. Dia panik, berlari ke pintu yang terkunci ganda. Dia tidak mendapatkan suami atau harta. Dia hanya mendapatkan plot twist yang tidak ia mengerti.
Pendaratan dan Peran Baru
World Fantasy Klasik, Sebuah Kastil Batu yang Dingin.
Kai muncul di sebuah ruangan mewah yang dihiasi karpet beludru merah dan perisai berlapis emas—terlalu klise untuk seleranya. Dia kini adalah Baron Rayner, seorang Bangsawan sinis yang elegan dengan jubah sutra yang mahal.
Kai (Internal Monologue):Klimaks pribadi selesai. Sekarang, Perang Generasi Plot.
[MEL:]SELAMAT DATANG DI GARIS DEPAN PERANG PLOT, BARON RAYNER. INI ADALAH DUNIA DI MANA SEMUA ORANG PERCAYA PADA KLISÉ. MISI: GUNAKAN KEUANGAN DAN LOGIKA SINIS ANDA UNTUK MENGHANCURKAN KEPERCAYAAN MEREKA PADA PLOT ARMOR.
Di luar jendela, ia melihat seorang Kesatria Berbaju Besi Putih (Sir Reginald, Tokoh Utama Klasik) sedang menunggang kuda putih, menuju kastil. Pahlawan itu memancarkan aura Plot Armor yang sangat tebal.
Kai (Baron Rayner, tersenyum dingin): "Heroik? Di sini? Aku akan menunjukkan pada mereka bahwa di dunia nyata, uang dan logika selalu mengalahkan pedang dan plot armor yang murahan
