Cherreads

Chapter 23 - Chapter 23

šŸ”„ CHAPTER 23 — "Serangan Malam Frostveil, Teknik Baru Damien, & Rahasia Besar Tiga Benua"

---

šŸŒ™ ADEGAN PEMBUKA — Damien Menjaga, Lyanna Tertidur

Damien duduk diam, menjaga api kecil di depan kemah.

Lyanna sudah tertidur bersandar pada bahunya.

Napasnya lembut… dan Damien bahkan tidak bergerak sedikit pun agar tidak membangunkannya.

Rex berguling di dalam sleeping bag dengan gaya drama kematian.

Rex (mengigau):

"Jangan ambil mie rasa kareku… itu warisan keluarga…."

Hana mendesah panjang. "Dia bahkan mimpi pun kacau…"

Damien hanya menatap api tanpa suara.

Namun matanya—mendadak berubah gelap.

"…"

"Bayangan itu… semakin dekat."

---

ā„ļø Dari Atas Tebing — Tiga Pemburu Frostveil Mulai Bergerak

Varkas Nightreaver memberi isyarat ke dua rekannya.

"Sekarang. Energi bulan sedang turun. Saat ini… pemuda itu jauh lebih lemah."

Ravos Darklyn menghidupkan bayangan hitam yang menjalar di tanah.

Serin Ashveil menyiapkan ilusi gelap bercampur kabut dingin.

Mereka mendekat… pelan. sunyi. mematikan.

---

šŸŒ‘ Serangan Dimulai — Damien Melompat Berdiri

Damien membuka mata.

"Bangun."

Lyanna langsung tersadar. Hana bangkit dengan cepat.

Rex… masih tidur pulas.

Lyanna berbisik: "Ada musuh?"

Damien mengangguk. "Empat. Tidak… tiga. Satu di antaranya lemah."

Rex menggeliat. "Apa? Siapa yang lemah? Bukan aku kan? Kalau aku yang lemah aku kabur dulu deh—"

Damien menarik kerah Rex dan melemparnya ke belakang batu.

Rex:

"AKU DIPERPANJANG UMURNYA SECARA PAKSA—!!"

---

šŸ”„ Pertarungan Dimulai

Bayangan hitam menyembur dari tanah.

Ravos muncul pertama, menarik dua sabit bayangan.

Ravos berteriak:

"Damien Kael. Kematianmu—"

Damien mengangkat tangan.

✨ Lunar Dominion Pulse — Lv.1 (Half Activation)

BOOM—!!

Gelombang lunar menghantam Ravos sebelum dia selesai bicara.

Ravos terseret mundur 20 meter dan menabrak batu.

Rex melongo: "BRO?!?! ITU BARU SETENGAH AKTIVASI?!?!"

Hana: "Kalau full… kita bisa mati semua."

Damien melangkah maju, tatapannya dingin.

---

ā„ļø Serangan Kedua: Varkas Nightreaver

Varkas muncul secepat kilat, pedangnya diselimuti kabut beku.

Ia menebas langsung ke leher Damien.

TAP.

Pedangnya dihentikan dua jari Damien.

Varkas mengerutkan dahi. "Apa…?!"

Damien menatap tanpa emosi.

"Teknikmu… terlalu lambat."

DUARR—!!

Damien menendang Varkas sampai masuk ke tumpukan pohon.

---

šŸŒ«ļø Serangan Ketiga: Ilusi Serin Ashveil

Serin mengangkat dua tangan.

Kabut hitam membungkus mereka.

Ilusi mulai terbentuk:

– Bayangan pembantaian

– Jeritan

– Salju darah

– Ratusan siluet gelap bergerak

Lyanna menggigil. "Ini… ilusi tingkat tinggi."

Hana memegang pedangnya erat. "Berbahaya. Damien—"

Tapi Damien hanya memejamkan mata.

[Lunar Primordial Body: Passive Resonance Activated]

Cahaya perak mengalir pelan.

Ilusi itu…

BERANTAKAN.

HANCUR.

Serin terbelalak. "A-Apa… bagaimana tubuh manusia bisa mematahkan ilusi tanpa teknik—"

Damien membuka mata perlahan.

"Kau pikir ilusi gelapmu bisa mempengaruhi tubuh primordial?"

Serin mundur ketakutan.

---

šŸ”„ MOMEN EPIK — Teknik Baru Damien

Damien mengangkat satu tangan ke langit.

Aura bulan terkumpul seperti pusaran.

✨ Primordial Art — Lunar Rift Slash (Lv.1)

→ Tebasan energi bulan yang merobek energi gelap

→ Efektif terhadap bayangan & pengguna ilusi

→ Area tebasan: 25 meter

→ Cooldown: 1 menit

Damien mengepalkan tangan.

"Lunar… Rift."

SHUUAAAAKK—!!

Garis cahaya mirip sabit melintas cepat ke arah Serin.

Ilusi Serin hancur total.

Serin terpental, menabrak pohon, hampir tidak sadarkan diri.

Lyanna memandang Damien dengan mata berbinar.

"Damien… itu luar biasa."

Rex menangis sambil memeluk batu: "AKU BANGGA JADI KARAKTER PENDUKUNG DI TIM BEGINI—!!"

---

ā„ļø Varkas Kembali Bangkit

Varkas meludahkan darah.

"Tidak mungkin… kekuatan pemuda ini… bukan sekadar lunar."

Damien berjalan pelan ke arahnya.

"Aku sudah memperingatkanmu."

Varkas mundur. "K-kau siapa sebenarnya…?!"

Damien mengangkat tangan, cahaya lunar muncul lagi…

Tapi Lyanna memegang pergelangan tangannya.

"Damien, jangan bunuh dia."

Damien menoleh. "Kenapa?"

Lyanna menunduk. "…Mereka bisa punya informasi. Tentang Frostveil. Tentang keluargaku."

Damien menurunkan tangannya tanpa protes.

Lyanna tersenyum kecil.

Hana mengangguk. "Keputusan yang tepat."

Rex:

"Aku setuju dibiarin hidup… supaya mereka bisa liat betapa OP-nya bos kita…"

Damien & Lyanna:

"Rex. Diam."

---

🌌 SETELAH PERTARUNGAN — Hana Menjelaskan 3 Benua & 4 Kerajaan

Mereka berkumpul kembali.

Rex sedang mengikat musuh dengan tali yang salah, membuat mereka terjerat sendiri.

Rex bangga: "Lihat! Aku jagoan pembantu!"

Hana menyingkirkan Rex. "Kamu jagoan bikin kacau."

Lalu Hana duduk dan berkata:

"Baik, karena kita sudah jauh keluar sekte, aku akan jelaskan dunia ini dengan benar."

Damien dan Lyanna fokus.

Hana mulai menggambar peta kecil di tanah.

---

šŸŒ 🌐 TIGA BENUA UTAMA DUNIA INI:

1. Benua Astralheim

→ Tempat paling stabil energi.

→ Banyak sekte kuat.

→ Lunarshade berada di benua ini.

2. Benua Frostveil

→ Wilayah dingin abadi.

→ Tempat asal tiga pemburu tadi dan garis darah Lyanna.

→ Banyak klan pembeku & pemburu bayangan.

3. Benua Solara

→ Panas, penuh gurun & gunung magma.

→ Penyihir api dan petarung fisik paling kuat lahir di sini.

---

šŸ‘‘ EMPAT KERAJAAN YANG MENGUASAI RUTE UTAMA

1. Kerajaan Astralion

→ Berkaitan dengan energi bulan & bintang.

→ Raja mereka pendukung kuat Sekte Lunarshade.

2. Kerajaan Frostveil Dominion

→ Tanah kelahiran Lyanna.

→ Dibenci banyak sekte karena taktik kejam mereka.

3. Kerajaan Solflare Dynasty

→ Kerajaan api terkuat.

→ Tempat asal Rex.

4. Kerajaan Starfall Crest

→ Netral, tapi punya mata-mata di seluruh benua.

→ Kerajaan paling misterius.

Hana menutup penjelasan.

"Inilah alasan kita harus lebih hati-hati. Dunia ini jauh lebih luas dan lebih berbahaya dari yang kalian kira."

Damien mengangguk.

Lyanna menatap Damien dengan cemas. "Jadi semakin jauh kita pergi… semakin banyak musuhmu terbentuk…"

Damien memandangnya lembut.

"Selama kau di sini… aku tidak masalah."

Lyanna menunduk… wajahnya memerah.

Rex berteriak: "OH MY GOD KALIAN RESMI JADI DUA BULAN DI LANGIT—!!"

Lyanna mengangkat tangan berkilau es.

Rex langsung diam.

---

šŸ”„ Akhir Chapter — Bayangan Baru di Kejauhan

Saat mereka melanjutkan perjalanan…

Dari balik hutan, sosok berjubah putih berbisik:

"Jadi… pewaris primordial itu sudah muncul. Dunia ini… akan segera bergetar."

Matanya menyala seperti bintang.

"Damien Kael… aku menunggumu."

---

šŸ”„ END CHAPTER 23

More Chapters